Kapolres Baru Demak, AKBP Purbaya Minta Do’a Restu Tokoh AgamaSetelah resmi menjabat Kapolres Demak, AKBP Muhammad Purbaya, tak ingin menunda-nunda dalam menjalin silaturahmi dengan tokoh agama yang ada di Kabupaten Demak, atau biasa orang menyebut Kota Wali ini.  Silaturahmi ini dilakukan, untuk memohon dukungan dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat Kabupaten Demak.   Tokoh agama yang pertama dikunjungi adalah KH. Muhammad Asyiq, seorang kiai kharismatik yang juga pernah menjabat Ketua MUI Kabupaten Demak.  “Kegiatan silaturahmi ini merupakan sambung pikiran dan silaturahmi dalam hal perjuangan mewujudkan kerukunan antar umat,” tutur KH. Muhammad Asyiq, Rabu(10/05/2023).   Mantan Kapolres Purworejo ini, kemudian berlanjut ke Pondok Pesantren (Ponpes) Fathul Huda, Desa Sidorejo, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.  Kedatangan rombongan Kapolres di sambut hangat oleh pengasuh Ponpes Fathul Huda, KH. Zaenal Arifin Maksun.   “Semoga Polres Demak dengan kepemimpinan AKBP Muhammad Purbaya mendapatkan ridho dari Allah SWT. Semoga situasi Kamtibmas di Kota Wali tetap kondusif,” kata KH. Zaenal Arifin Maksun.  Dalam silaturahmi tersebut, Kapolres didampingi oleh Wakapolres Demak Kompol Andy Setyawan beserta pejabat utama Polres Demak.  Selain memperkenalkan diri, kunjungan Kapolres tersebut juga untuk meningkatkan sinergitas dengan para tokoh agama dan ulama yang ada di Kabupaten Demak.  “Kunjungan ini kami laksanakan dalam rangka memperkenalkan diri, serta menciptakan situasi kondusif di wilayah Kabupaten Demak. Selain itu, kegiatan ini bertujuan mempererat tali silaturahmi antara Polri dengan tokoh agama dan masyarakat,” kata AKBP Muhammad Purbaya.  Kapolres lulusan AKPOL tahun 2002 itu membeberkan, Polri dan ulama memiliki persamaan dalam pengabdian. Yaitu, kalau ulama berjuang dalam keimanan umat sedangkan Polri keamanan umat.  “Kami tidak dapat memenjaga Kabupaten Demak sendiri. Kami mohon do’a dan dukungan dari para ulama dan masyarakat agar personel Polres Demak diberi kekuatan dalam menjalankan tugas, sehingga Kamtibmas terjaga,” ucapnya.
Berita  

Kapolres Baru Demak, AKBP Purbaya Minta Do’a Restu Tokoh AgamaSetelah resmi menjabat Kapolres Demak, AKBP Muhammad Purbaya, tak ingin menunda-nunda dalam menjalin silaturahmi dengan tokoh agama yang ada di Kabupaten Demak, atau biasa orang menyebut Kota Wali ini. Silaturahmi ini dilakukan, untuk memohon dukungan dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat Kabupaten Demak. Tokoh agama yang pertama dikunjungi adalah KH. Muhammad Asyiq, seorang kiai kharismatik yang juga pernah menjabat Ketua MUI Kabupaten Demak. “Kegiatan silaturahmi ini merupakan sambung pikiran dan silaturahmi dalam hal perjuangan mewujudkan kerukunan antar umat,” tutur KH. Muhammad Asyiq, Rabu(10/05/2023). Mantan Kapolres Purworejo ini, kemudian berlanjut ke Pondok Pesantren (Ponpes) Fathul Huda, Desa Sidorejo, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Kedatangan rombongan Kapolres di sambut hangat oleh pengasuh Ponpes Fathul Huda, KH. Zaenal Arifin Maksun. “Semoga Polres Demak dengan kepemimpinan AKBP Muhammad Purbaya mendapatkan ridho dari Allah SWT. Semoga situasi Kamtibmas di Kota Wali tetap kondusif,” kata KH. Zaenal Arifin Maksun. Dalam silaturahmi tersebut, Kapolres didampingi oleh Wakapolres Demak Kompol Andy Setyawan beserta pejabat utama Polres Demak. Selain memperkenalkan diri, kunjungan Kapolres tersebut juga untuk meningkatkan sinergitas dengan para tokoh agama dan ulama yang ada di Kabupaten Demak. “Kunjungan ini kami laksanakan dalam rangka memperkenalkan diri, serta menciptakan situasi kondusif di wilayah Kabupaten Demak. Selain itu, kegiatan ini bertujuan mempererat tali silaturahmi antara Polri dengan tokoh agama dan masyarakat,” kata AKBP Muhammad Purbaya. Kapolres lulusan AKPOL tahun 2002 itu membeberkan, Polri dan ulama memiliki persamaan dalam pengabdian. Yaitu, kalau ulama berjuang dalam keimanan umat sedangkan Polri keamanan umat. “Kami tidak dapat memenjaga Kabupaten Demak sendiri. Kami mohon do’a dan dukungan dari para ulama dan masyarakat agar personel Polres Demak diberi kekuatan dalam menjalankan tugas, sehingga Kamtibmas terjaga,” ucapnya.

DEMAK, Jateng – Setelah resmi menjabat Kapolres Demak, AKBP Muhammad Purbaya, tak ingin menunda-nunda dalam…

REMBANG, Jateng – Seorang wanita warga Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, diduga telah membunuh bayinya sendiri.  Wanita tersebut berinisial NA. mengaku tega mengaku bayi tersebut tidak mau minum susu.  Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Rembang, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Heri Dwi Utomo menjelaskan berdasarkan pengakuan pelaku, bayi tersebut tidak mau minum susu.  Pelaku kemudian mencekik bayinya hingga tewas.  Namun untuk penyebab kematiannya, pihak kepolisian masih harus menunggu hasil autopsi dari rumah sakit.  “Kondisi anak tidak normal, menurut sang ibu enggak gerak-gerak.  Dengan alasan daripada hidup malah kasihan, ia menghabisi nyawanya dengan cara dicekik.  Kepastiannya seperti apa, menunggu hasil autopsi,” ucap Heri saat dikonfirmasi, Selasa (9/5/2023).  Dirinya mengatakan pelaku awalnya mendatangi kantor polisi seperti orang yang depresi, pada Selasa (9/5/2023) pagi.  Setelah diinterogasi, pelaku akhirnya mengakui telah membunuh bayinya sendiri.  Saat ini, pelaku menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan bayinya diautopsi oleh tim forensik yang didatangkan dari RS Bhayangkara Semarang.  “Ada dugaan pelaku malu, ini yang bersangkutan juga masih dirawat di rumah sakit.  Nanti kalau sudah membaik, pemeriksaan kita lanjutkan,” kata dia.  Meskipun pelaku telah mengakui perbuatannya, tapi pihak kepolisian masih menunggu hasil gelar perkara.  sumber: TribunJateng.com     Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, Kabupaten Sukoharjo, Sukoharjo, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Humbahas, Polda Jateng, Jateng
Berita, Ekbis, Hukrim  

REMBANG, Jateng – Seorang wanita warga Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, diduga telah membunuh bayinya sendiri. Wanita tersebut berinisial NA. mengaku tega mengaku bayi tersebut tidak mau minum susu. Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Rembang, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Heri Dwi Utomo menjelaskan berdasarkan pengakuan pelaku, bayi tersebut tidak mau minum susu. Pelaku kemudian mencekik bayinya hingga tewas. Namun untuk penyebab kematiannya, pihak kepolisian masih harus menunggu hasil autopsi dari rumah sakit. “Kondisi anak tidak normal, menurut sang ibu enggak gerak-gerak. Dengan alasan daripada hidup malah kasihan, ia menghabisi nyawanya dengan cara dicekik. Kepastiannya seperti apa, menunggu hasil autopsi,” ucap Heri saat dikonfirmasi, Selasa (9/5/2023). Dirinya mengatakan pelaku awalnya mendatangi kantor polisi seperti orang yang depresi, pada Selasa (9/5/2023) pagi. Setelah diinterogasi, pelaku akhirnya mengakui telah membunuh bayinya sendiri. Saat ini, pelaku menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan bayinya diautopsi oleh tim forensik yang didatangkan dari RS Bhayangkara Semarang. “Ada dugaan pelaku malu, ini yang bersangkutan juga masih dirawat di rumah sakit. Nanti kalau sudah membaik, pemeriksaan kita lanjutkan,” kata dia. Meskipun pelaku telah mengakui perbuatannya, tapi pihak kepolisian masih menunggu hasil gelar perkara. sumber: TribunJateng.com Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, Kabupaten Sukoharjo, Sukoharjo, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Humbahas, Polda Jateng, Jateng

REMBANG, Jateng – Seorang wanita warga Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, diduga telah membunuh…

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.