Wanita Semarang Ngaku Temukan Bayi dalam Kresek Ternyata Anak Sendiri, Berikut Faktanya

Avatar photo

SEMARANG – Pembuang bayi lelaki dalam tas kresek di depan toko di wilayah Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, ternyata wanita berusia 20 tahun yang tak lain ibu si bayi itu sendiri. Berikut 9 fakta kasus pembuangan bayi tersebut.

1. Ditemukan Sabtu Pagi

Bayi itu ditemukan oleh saksi yang hendak mandi di dekat toko oleh-oleh pada Sabtu (9/9) pagi. Saat itu saksi mengaku terkejut mendengar tangisan bayi dari plastik kresek hitam.

“Saksi memberitahukan temuan itu ke pemilik toko, dan pemilik toko memberitahukan kepada Ketua RT dan diteruskan ke Polsek Ngaliyan,” kata Kanitreskrim Polsek Ngaliyan, AKP Parjin, Sabtu (9/9/2023).

2. Bayi Masih Merah

Kulit bayi itu tampak masih merah. Dari pemeriksaan medis, diperkirakan bayi tersebut dilahirkan beberapa jam sebelum dibuang. Berat bayi itu 3 kilogram dan tingginya 48 sentimeter.

“Diperkirakan lahir tidak lama dari waktu penemuan, yaitu lahir sekitar pukul 05.00 sampai 06.00 WIB. Karena di pusar bayi masih menempel plasenta,” ujar Parjin, Sabtu (9/9).

3. Pelaku Ditangkap

Pembuang bayi itu ditangkap polisi pada Selasa (12/9). “Sudah (ditangkap),” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Selasa (12/9/2023).

Irwan menyebut pembuang bayi itu ibunya sendiri. Polisi pun menerapkan restorative justice.

“Tapi rencana di-restorative justice, satu orang ibunya langsung. Untuk kepentingan perawatan bayi dan ibunya pascamelahirkan,” jelasnya.

4. Ibu Bayi Asal Magelang

Kasi Tuna Susila dan Perdagangan Orang Dinas Sosial Semarang, Bambang Sumedi menyebut berdasarkan kartu identitas, ibu bayi tersebut berasal dari Magelang.

“Itu sudah ditemukan ibunya, jadi enggak ada adopsi. Secara identitas dari Magelang,” ujar Bambang, Selasa (12/9).

5. Motif Membuang Bayi

Bambang mengungkap motif wanita itu membuang bayinya sendiri.

“Yang utama yaitu malu dengan lingkungan, keluarga. Dia pacaran tiga bulan sama cowoknya itu terus ditinggal pergi saat (hamil) itu,” kata Bambang, Rabu (13/9/2023).

6. Tutupi Kehamilan

Bambang mengatakan, tidak banyak yang tahu saat wanita itu hamil karena dia selalu memakai pakaian longgar.

“Iya, dia selalu pakai kaus yang longgar dan memang itu kebiasaannya. Jadi tidak hamil pun dia pakai pakaian longgar, itu menurut cerita keluarganya,” ujar Bambang.

7. Berharap Dipungut Orang

Bambang menjelaskan, bayi itu awalnya ditemukan oleh saksi atau si penjaga toko pada Sabtu (9/9). Belakangan diketahui si penjaga toko itu ialah ibu bayi tersebut.
Wanita asal Magelang itu, menurut Bambang, sengaja membuang bayinya di depan toko tempat dia bekerja agar bisa sambil memantau. Saat itu dia berharap agar bayinya ditemukan dan dirawat oleh orang lain.

8. Panik Tak Kunjung Ditemukan

Setelah menunggu beberapa waktu dan tak kunjung ada orang yang menemukan bayinya, wanita itu tergerak untuk mengambil bayinya kembali.

“Ketika ditaruh kok enggak segera diambil-ambil, panik, akhirnya diambil sendiri dan bilang menemukan bayi di depan, seakan-akan menemukan itu dengan harapan itu tadi (akan dirawat orang lain),” ungkap Bambang.

9. Pulang ke Magelang

Menurut Bambang, wanita itu juga terus memantau bayinya meski sudah dibawa ke rumah sakit. “Rasa keibuannya itu ada banget,” ucapnya.

Kini, wanita dan bayinya itu sudah kembali ke tempat asalnya di Magelang. Keduanya dalam kondisi baik.

“Sehat bayinya, tidak ada masalah dan ketika ditemukan juga di Puskesmas dan di RSWN (Rumah Sakit KRMT Wongsonegoro) juga tidak ada masalah,” lanjutnya.

sumber: detikjateng

 

Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Polda Jateng, Jateng, Kabidhumas Polda Jateng, Bidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfi

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.