Kelurahan Tingkir Tengah Sabet Regsosek Award 2022 dan Kelurahan Cantik

Avatar photo

SALATIGA – Kelurahan Tingkir Tengah dinobatkan menjadi Kelurahan  Cinta Statistik (Cantik), dan berhasil meraih Regsosek Award Tahun 2022 dari Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga. Hasil itu didapatkan setelah petugas BPS melakukan pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022 di 23 kelurahan se-Kota Salatiga.

Kepala BPS Kota Salatiga, Satriono, membeberkan, dalam kegiatab itu, petugas mencatat, berkoordinasi, melihat partisipasi warga, serta dukungan dari pemangku kepentingan di kelurahan masing-masing. Dalam periode pendataan, setiap petugas bisa mendata empat sampai lima RT, dengan bervariasi muatan yang berbeda-beda. Namun, masih ada beberapa orang yang menolak memberikan datanya.

Dia menambahkan, data Regsosek 2022 masih dalam tahapan pengolahan atau input data. Keluarga yang sudah diverifikasi ada sejumlah 65.813 keluarga. Dari hasil koordinasi (subjektif) dengan ketua RT, yang dikatakan tidak miskin ada sekitar 67,93% (44.704 keluarga), miskin 28,73% (18.906 keluarga), sangat miskin ada 3,34% (2.203 keluarga).

“Namun untuk data objektif dari BPS (survei sosial ekonomi nasional) kemiskinan ekstrem di Kota Salatiga itu sekitar 700 KK (2.000 penduduk),” kata Satriono, saat ditemui di Hotel Laras Asri, Selasa (06/12/2022).

Ditambahkan, hasil yang didapatkan dalam Regsosek Award 2022 tersebut, wilayah kelurahan yang masuk nominasi adalah daerah yang dilihat  sisi responsif, partisipatif, dan aspek koordinatifnya yang tinggi di wilayahnya. Dari hasil penilaian, pihaknya menetapkan Juara I diraih Kelurahan Tingkir Tengah. Kemudian Juara II Kelurahan Randuacir, Juara III Kelurahan Tegalrejo.

“Kemudian di urutan keempat Kelurahan Bugel, dan yang kelima Kelurahan Sidorejo Kidul,” ujarnya.

Lurah Tingkir Tengah, Ria Maharani,  berterima kasih atas penghargaan tersebut. Menurutnya penghargaan itu untuk mengapresiasi partisipasi dari masyarakat TingTeng yang cukup tinggi, atas pendataan Regsosek 2022.

“Keterlibatan aktif dari unsur kelurahan untuk memberdayakan masyarakat, sehingga keikutsertaan masyarakat bisa maksimal. Hal ini merupakan wujud tanggung jawab kita dalam membangun data kependudukan tunggal,” jelas Ria.

Terkait dengan dipilihnya Kelurahan Cantik (Cinta Statistik), Ria mengatakan, butuh perencanaan maksimal dalam pembangunan wilayah kerja di Kelurahan Tingkir Tengah.

“Sebagai pelaku pembangunan di wilayah kerja masing-masing, kita harus memahami bahwa data bukanlah gambaran angka semata. Karena dari data ini, rencana kerja ke depan dan evaluasi kinerja yang terdahulu dapat dilakukan. Dan semakin banyak data yang kita miliki, maka kemungkinan untuk melesetnya sebuah perencanaan dapat kita minimalkan,” tambahnya.

Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi mengatakan, menjadi seorang pemimpin bukan hanya menginspirasi, memotivasi, namun harus hadir dan memunyai ikatan emosional yang kuat.

“Ini bagi mereka yang kooperatif, proaktif, inisiatif dan koordinatif. Dan mereka itu yang kita berikan apresiasi, bukan berarti yang lainnya tidak. Namun hal tersebut berarti keberpihakan kinerja, menjadi salah satu tolak ukur birokrasi yang kekinian. Sapa yang ethes, siapa yang proaktif, itu adalah pemimpin yang kekinian,” jelas Sinoeng.

Dia membeberkan, big data akan didapatkan setelah pendataan Regsosek ini mulai dari level paling bawah(RT/RW). Pemerintah Kota Salatiga akan selalu mengawal hal tersebut. Dalam perjalanan pendataan ini, dia menyampaikan memgapresiasi dua kelurahan yang inspiratif soal kelurahan cantik (cinta statistik).

“Ini tidak hanya dari antusias lurahnya saja, melainkan cara berkomunikasi out of the book kepada masyarakat, dan saat menyampaikan data informasi yang dilakukan di kanal medsos dan cetak. Adanya infografis yang menarik (lain daripada yang lain). Informasi itu ukurannya adalah konsisten, interesting (menarik), dan koordinasi,” ujarnya.