Berita  

Guru Ngaji Cabuli 16 Muridnya di Semarang Barat, Kini Diamankan Polisi

Avatar photo

SEMARANG – Polrestabes Semarang mengamankan seorang pria yang berprofesi sebagai pengajar keagamaan karena tega melakukan aksi pencabulan kepada sejumlah muridnya. Informasi yang diperoleh, pria yang ditangkap berinisial PR (51) warga Semarang Barat ini sudah ditetapkan tersangka oleh kepolisian.

Wakasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Aris Munandar mengatakan, tersangka diamankan setelah adanya laporan dari orang tua korban terkait peristiwa yang menimpa anaknya. Dari data yang dihumpun, ada 16 korban yang rata-rata masih anak di bawah umur.

“Korban ngaji di tempat tersangka. Lalu untuk jumlah korban keseluruhan masih didata,” ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (18/11/2023).

Saat ini tersangka sudah ditahan dan dilakukan pemeriksaan di Mapolrestabes Semarang. Kasus tersebut kini ditangani oleh Unit PPA Polrestabes Semarang.

“Kasus ini sudah ditangani unit PPA, tersangka sudah ditahan,” jelas Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan.

Sementara itu, Ketua RT Setempat tersangka tinggal, David mengatakan, PR ditangkap pada Jumat (17/11/2023) kemarin. Penangkapan ini ia ketahui dari warga setempat.

“Pertama tahu dapat telepon, sama staf bendahara. Pak RT saya dapat info katanya Pak P kena kasus. Waktu itu masih belum terkonfirmasi. Rame-ramenya kemarin, sudah dapat informasi kalau ditahan,” jelasnya saat ditemui di kediamannya.

David menyebut jika istri tersangka juga merupakan guru ngaji di kawasan itu. Hanya saja lokasi tempat mengaji itu berada di RT 1. Meski demikian, aktivitas ngaji itu dilakukan di rumah PJ, namun akhirnya pindah ke RT lain karena muridnya makin banyak.

“Pak P setahu saya pagi itu kerja percetakan sore ngajar TPQ. Kalau korban tidak tahu ya ada berapa, tapi siswanya belasan,” terangnya.

Senada, ketua RT 1 Towaf mengaku rumahnya sempat menjadi tempat PPA Polrestabes Semarang untuk meminta keterangan dari korbannya. “Kemarin Jumat (17/11/2023) sempat dikumpulin di sini. Ada tiga mbak-mbak PPA,” aku Towaf.

Ia sendiri mengaku kaget dengan kabar tersebut karena PJ dikenal cukup alim dan agamis di lingkungan itu. PJ bahkan sering mengisi khotbah di masjid dan memberikan nasihat.

“Ya tidak terpikirkan sama sekali begitu, terkejut. Beda banget dari citranya yang ditunjukan selama ini, apalagi korbannya anak-anak. Kasihan sekali,” imbuhnya.

 

Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Polda Jateng, Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfi, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto