Pati – Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Wilayah Kendeng Muria, Jawa Tengah, menyebut penyebab banjir di wilayah Pati selatan bukan karena pertambangan. ESDM menyebutkan banjir disebabkan karena alih fungsi lahan dan penggundulan hutan.
“Dan juga ada kajian BMKG, itu disebabkan karena penggundulan dan pengalihan lahan,” kata Kepala Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Wilayah Kendeng Muria, Irwan Edhie, kepada wartawan di lokasi, Selasa (7/2/2023).
Irwan mengatakan wilayah pertambangan di Pegunungan Kendeng bagian utara yang meliputi wilayah Pati ada 42,39 hektare. Jumlah tersebut merupakan pertambangan yang memiliki izin.
“Bahwa izin di kawasan Kendeng di kawasan Sukolilo Tambakromo itu wilayahnya sekitar 42,39 hektare izin pertambangan, itu tidak hanya satu izin pertambangan,” terang dia.
Irwan mengatakan banjir di wilayah Pati selatan disebabkan bukan karena pertambangan. Menurutnya banjir dipicu karena kondisi hutan yang sudah gundul dan adanya alih fungsi di Kendeng.
“Dari hamparan seluas itu, kami melakukan peninjauan saat hujan, di situ dikatakan Prawoto (Kecamatan Sukolilo) banjir bandang karena penambangan, di sana tidak ada kegiatan penambangan. Air yang melimpah di sana itu air dari hutan Wonosoco,” terang Irwan.
“Kami kemudian yang Wegil (Kecamatan Sukolilo) dari hutan Pakem. Itu terjadi penggundulan sama semua di wilayah Sukolilo,” lanjut dia.
Untuk diketahui banjir di wilayah Pati dilanda banjir pada awal tahun ini. Banjir melanda di wilayah Kecamatan Sukolilo, Kayen, Gabus, Pati, Jakenan, dan Juwana.
sumber: detikjateng
Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.