Berita  

Asosiasi Pendeta Indonesia Tingkatkan Seminar Kebangsaan Bekali Wawasan Pemimpin Gereja

Avatar photo

JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Pendeta Indonesia (API) berupaya terus menggelar seminar kebangsaan untuk membekali dan melengkapi wawasan para pemimpin-pemimpin gereja yang ada di wilayah agar dapat menangkal intoleransi, sehingga mengerti bagaimana berbangsa dan bernegara.

Para pendeta juga didorong untuk dapat membangun wawasan berkebangsaan dan nasionalisme. Hal tersebut agar berpengaruh dalam era kepemimpinan mereka.

“Tentunya ini akan mempengaruhi tingkat kemajuan karena tugas kepemimpinan pendeta itu kan membangun manusia seutuhnya dan nantinya juga akan berdampak pada gereja yang dipimpinnya di daerah masing-masing,” kata Harsanto Adi.

Ketua Umum DPP Asosiasi Pendeta Indonesia (API), Brigjen (Purn) Harsanto Adi menambahkan, para pimpinan-pimpinan, para gembala, para evanglis Kristen tersebut diberi wawasan untuk mendapatkan suatu pencerahan bagaimana berbangsa dan bernegara.

“Mereka semua ini kan bukan anak tiri di republik ini dan mereka mempunyai hak yang sama untuk membangun bangsa dan untuk melawan intoleransi, radikalisme dan terorisme,” tegasnya.

Ia menyebut, saat ini pentingnya untuk membangun sebuah toleransi dalam rangka menyatukan seluruh komponen bangsa.

“Nah ini yang harus terus kita bangun sehingga melihat satu dengan yang lain itu bukan karena agama dan ras, tetapi kita semua anak bangsa dan kita sadari bahwa kita adalah Bhineka Tunggal Ika, walaupun kita berbeda, namun kita satu yaitu bangsa Indonesia,” jelasnya.

Adi berharap mereka nantinya menjadi warga negara yang baik dan berwawasan kebangsaan serta cinta terhadap tanah air.

“Jadi bukan hanya hari minggu kumpul-kumpul di gereja selesai, namun ketika mereka keluar dari gereja, mereka merasa orang Indonesia, sehingga mereka memiliki rasa kebangsaan,” ujar Adi.

Selain itu, pihaknya juga ingin membangun para hamba Tuhan tersebut, selain menjadi orang yang mengasihi Tuhan, sekaligus juga mencintai tanah airnya.

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.