Berita  

Wow! Kades di Batang Ini Bangun Kantor Desa 8 Lantai Tidak Pakai Uang Negara

Avatar photo

BATANG, Jateng – Kepala desa di Kabupaten Batang jadi perbincangan usai membangun kantornya hingga 8 lantai. Pembangunan kantor desa yang rencananya menelan dana Rp 1,5 M ini diklaim tidak menggunakan anggaran dari pihak pemerintah.

Bangunan kantor desa yang menjulang setinggi 35 meter ini berada di Desa Sembung, Kecamatan Banyuputih, Batang. Pembangunan kantor desa yang terbilang megah itu diinisiasi oleh Kades Sembung, Untung (63).

Untung mengaku tak menggunakan anggaran pemerintah untuk membangun gedung tersebut. Ia mengandalkan swadaya masyarakat dan CSR sejumlah perusahaan yang ada di desanya.

Ditemui detikJateng di kantornya, Untung mengaku telah merencanakan pembangunan gedung tersebut sejak 2020 lalu. Ia bersama warga bertujuan memanfaatkan lahan seluas 6 x 6 meter di samping bangunan kantor desa.

Dalam musyawarah desa, diputuskan untuk dimanfaatkan lahan itu dengan membangun tower yang sekaligus bangunan untuk berbagai kegiatan, termasuk nantinya gardu pandang. Untung mengaku terinspirasi pada tower Zam-zam saat ia menjalankan ibadah haji 2016 lalu.

“Inspirasi saat saya ibadah haji di tahun 2016, melihat tower Zam-zam itu, saya tertarik sekali kalau kita terapkan di sini, ini hemat lokasi juga nanti akan menjadi icon Desa Sembung,” kata Untung, mengawali obrolan dengan detikJateng, Senin (3/7/2023).

Kantor Desa Sembung, Batang, setinggi 8 lantai dibangun tanpa anggaran negara, Senin (3/7/2023). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Gedung 8 lantai itu, lanjut Untung, 7 lantai di antaranya akan digunakan untuk kegiatan desa. Sementara lantai paling atas untuk museum dan perpustakaan.

“Rencana bikin kantor desa 8 lantai. Yang 7 lantai untuk kegiatan desa, ada LPMD, BPD, Bumdes, karang taruna nanti kita kumpulkan di situ. Kemudian yang atas itu untuk museum dan perpustakaan, kemudian di atas sendiri nanti kita bikin juga yaitu gardu pandang,” ucapnya.

Lantas dari mana biaya pembangunan gedung megah itu? Untung bersama pihak desa telah merencanakan bangunan itu akan memakan biaya sekitar Rp 1,5 milyar.

“Kalau anggaran, kita memang tidak menggunakan dana dari pemerintah. Ini swadaya dari masyarakat dan perusahaan (CSR) yang ada di lingkungan Desa Sembung,” ungkapnya.

Awalnya, gedung itu ditarget rampung selama empat tahun, dari pendanaan sebesar Rp 1,5 milyar. Namun, Untung kemudian memutuskan untuk menalangi dulu dananya agar bisa rampung dalam dua tahun.

“Tetapi insyaallah, kita jadikan tidak sampai dua tahun ini jadi, dengan menggunakan dana talangan saya sendiri. Dengan dana talangan itu, nanti dari perusahaan mengembalikan pada saya,” katanya.

Ia mengaku di wilayah desanya ada sekitar 20 perusahaan yang mendukung rencana pihak desa untuk membangun gedung berlantai 8 itu.

“Sangat didukung warga. Ada juga yang bertanya, kok bisa bangun seperti itu bagaimana? Lha saya kan punya teman yang kaya banyak. Ya ada 20 perusahaan yang ikut kontribusi (yang mendukung),” imbuhnya.

Untung mengatakan, gedung tersebut akan dilengkapi dengan lift. Lift ini direncanakan hingga mencapai lantai 7.

“Ya karena sempitnya lahan, kalau yang lain buatnya ke samping ya, ini buatnya ke atas, ya biar agak nyentrik sedikitlah. Ini akan menjadi icon di desa ini juga,” ucapnya.

Hingga saat ini, Untung mengaku sudah lebih dari Rp 600 juta dana yang telah digunakan untuk pembangunan tersebut. Untung menyebut sebagian dana CSR sudah masuk, namun belum semuanya.

“Ya, kalau sampa saat ini ya sekitar Rp 500-Rp 600 juta. Selesainya insyaallah nanti Januari (2024) sudah selesai,” tambahnya.

Ditambahkan Untung, pihaknya saat ini juga berupaya akan membentuk desanya menjadi desa wisata. Untuk melengkapi kantor desa delapan lantai itu, dirinya juga akan membangun miniatur Kabah, wisata air, alun-alun, hingga pusat kuliner. (aslama)

Sumber: detik.com

 

Polda Jateng, Jateng, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Pati, Polres Batang, Polres Humbahas, Polda Sumut, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, AKBP Hary Ardianto, Polres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi