Wilayah Pantura Jateng Mulai Dilanda Krisis Air Bersih

Avatar photo

SEMARANG, Jateng – Kelangkaan air bersih akibat kekeringan mulai melanda di beberapa daerah di Pantura, Jawa Tengah. Tandon air yang disiapkan di desa tidak mencukupi kebutuhan dan warga mengharapkan bantuan air dari pemerintah daerah.

Sumber mata air mulai mengalami penyusutan sehingga tidak mencukupi kebutuhan masyarakat.

Di Kota Semarang setidaknya 17 kelurahan di enam kecamatan terancam kekurangan air bersih. Bahkan Jabungan, Kecamatan Banyumanik telah mengalami krisis air bersih hingga mulai disuplai pemerintah daerah.

“Kemarin sudah kita droping air bersih di kelurahan itu,” kata Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Selasa, 13 Juni 2023.

Di Kabupaten Pemalang, kesulitan air bersih telah mulai dirasakan warga Desa Clekatakan, Kecamatan Pulosari. Guna memenuhi kebutuhan air, warga harus berjalan hingga 3-5 kilometer dari desanya.

Kepala Desa Clekatakan, Sutrisno, mengatakan kondisi kekeringan saat kemarau sudah menjadi langganan setiap tahun di desanya. Untuk mencari air bersih warga terpaksa mencari sumber air hingga cukup jauh.

Pemerintah desa telah berusaha membangun tangki penampung air di beberapa titik, lanjut Sutrisno, tetapi tidak mampu memenuhi kebutuhan semua warga.

“Harapan kami segera ada jaringan air bersih,” ungkap Sutrisno.

Pemerintah Kabupaten Pemalang berusaha melakukan percepatan pembangunan jaringan air untuk memenuhi kebutuhan warga di desa-desa di Kecamatan Pulosari tersebut. Sayangnya jaringan air itu baru akan rampung di tahun 2024.

“Jaringan air bersih dari mata air atau tuk Lambean, di Desa Ketenger, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas tersebut baru memasuki analisis dampak lingkungan (Amdal),” ungkapnya.

Sementara 147 desa di Kabupaten Pati siaga kekeringan. Beberapa desa mulai kekurangan air bersih. Bahkan warga desa mulai menyaring air sungai untuk memenuhi kebutuhan konsumsi karena sumur sudah mulai mengering.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati Martinus Budi Prasetya mengatakan sudah ada permintaan air bersih dari beberapa desa, diperkirakan dalam beberapa pekan kedepan jumlah permintaan bantuan air bersih akan meningkat.

“Kita langsung droping setiap permintaan desa,” ujarnya.

sumber: medcom

 

Polda Jateng, Jateng, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Pati, Polres Batang, Polres Humbahas, Polda Sumut, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, AKBP Hary Ardianto, Polres Banjarnegara