Waspadai Penyakit Ternak, Sukoharjo Masih Mampu Swasembada Daging

Avatar photo

SUKOHARJO, Jateng – Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mewaspadai munculnya berbagai penyakit mematikan pada hewan ternak. Sebab dalam beberapa kasus penyakit sudah terjadi seperti penyakit mulut dan kuku (PMK), Lumpy Skin Diseases (LSD) dan terakhir antraks. Kewaspadaan dilakukan mengingat Kabupaten Sukoharjo merupakan daerah swasembada daging sapi.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Kamis (27/7/2023) mengatakan, Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu daerah yang mampu swasembada pangan khususnya beras dan daging sapi. Sektor pertanian melalui tanaman pangan padi berhasil surplus beras setiap tahun. Sedangkan di sektor peternakan, Kabupaten Sukoharjo juga berhasil swasembada daging sapi dengan melimpahnya hewan ternak khususnya sapi.

Swasembada pangan khususnya beras dan daging sapi menjadi jaminan Pemkab Sukoharjo dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Terlebih lagi menghadapi ancaman fenomena alam El Nino pada Agustus-September mendatang.

“Sukoharjo sudah mampu swasembada pangan baik beras dan daging sapi. Tapi tetap kami waspadai adanya serangan hama pada sektor pertanian khususnya tanaman padi dan serangan penyakit pada hewan ternak,” ujarnya.

Bagas menjelaskan, khusus hewan ternak sudah ada beberapa kasus penyakit yang menyerang seperti PMK dan LSD. Termasuk juga cacing hati meski jumlahnya tidak banyak. Selain itu masih ada ancaman penyakit lainnya yakni antraks.

“Khusus untuk penyakit antraks belum kami temukan pada hewan ternak di Kabupaten Sukoharjo. Kami harap ternak sapi sehat terus untuk meningkatkan stok dan menambah angka swasembada daging sapi,” lanjutnya.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo terus melakukan upaya untuk menyehatkan hewan ternak salah satunya sapi. Upaya yang sudah dilakukan yakni dengan vaksinasi antraks pada hewan ternak sapi. Langkah tersebut dilakukan agar hewan ternak sapi di Kabupaten Sukoharjo dalam kondisi tetap sehat dan tidak tertular penyakit.

“Lebih baik dilakukan antisipasi sejak dini dengan vaksinasi. Sebab bagaimanpun juga ternak sapi di Kabupaten Sukoharjo juga diandalkan untuk memenuhi daging sapi di daerah lain,” lanjutnya.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah menerima Sebanyak 2.000 dosis vaksin antraks dari pemerintah. Vaksinasi telah dilaksanakan dengan sasaran 1.000 hewan ternak sapi di wilayah Kecamatan Weru dan Tawangsari sejak beberapa hari lalu.

Vaksinasi antraks dilakukan dengan sasaran hewan ternak sapi karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Selain itu karena penyakit antraks sudah didapati menyerang hewan ternak sapi di wilayah Gunung Kidul Yogyakarta yang berbatasan dengan Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo melakukan vaksinasi antraks menyasar hewan ternak sapi milik peternak atau warga di wilayah Kecamatan Weru dan Tawangsari. Sebanyak 1.000 ekor hewan ternak sapi dipastikan sudah mendapat vaksin antraks.

Dipastikan juga 1.000 ekor hewan ternak sapi tersebut dalam kondisi sehat dan tidak terjangkit penyakit antraks. Hal itu diketahui setelah petugas melakukan pemeriksaan sebelum dilakukan vaksinasi.

“Kami dapat kuota 2.000 dosis vaksin antraks. Sebanyak 1.000 dosis diantaranya sudah kami vaksinasi ke hewan ternak sapi di wilayah Kecamatan Weru yang berbatasan langsung dengan Gunung Kidul Yogyakarta. Kami sasar di Weru dan Tawangsari karena sudah ada temuan kasus antraks di Gunung Kidul Yogyakarta,” ujarnya.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo akan menuntaskan 2.000 dosis vaksin antraks dalam dua pekan kedepan. Sebab sekarang masih ada 1.000 dosis vaksin antraks yang belum disuntikan ke hewan ternak sapi.

“Dua pekan kedepan kami selesaikan vaksinasi antraks. Baru terlaksana 1.000 dosis dan masih ada 1.000 dosis tersisa akan kami suntikan ke hewan ternak sapi. Sasarannya sama di wilayah Kecamatan Weru,” lanjutnya.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Arif Rahmanto, mengatakan, vaksinasi antraks masih terus dilakukan petugas setiap hari. Vaksinasi dilakukan secara bertahap karena keterbatasan petugas dan banyaknya sasaran hewan ternak sapi yang harus divaksin.

“Setiap hari kami masih melakukan vaksinasi antraks keliling ke peternak dan jangkauan kami di wilayah Kecamatan Weru dan Tawangsari. Sekarang sudah 1.000 ekor sapi kami vaksin dan masih ada stok 1.000 dosis vaksin lagi yang akan kami suntikan ke ternak sapi secepatnya secara bertahap,” ujarnya.

sumber: krjogja

 

Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, Kabupaten Sukoharjo, Pemkab Sukoharjo, Polres Rembang, Polres Pati, Kapolresta Pati, Polda Jateng, Jateng, Polres Humbahas, AKBP Hary Ardianto, Polda Sumut, Polda Kalteng, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi, Polres Lamandau, Kapolres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, Polda Aceh, Ditlantas Polda Aceh, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.