Warga Pati Dikabarkan Meninggal di Jepang, Keluarga Tunggu Kebenarannya

Avatar photo

PATI, Jateng – Pihak keluarga dari Aris Setiya Irawan (30), Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Pati yang bekerja di Jepang, masih harap-harap cemas.

Orang tua Aris berharap jasad korban pembunuhan yang ditemukan oleh polisi di Jepang bukanlah putra mereka.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Kabupaten Pati dikabarkan menjadi korban pembunuhan oleh sesama PMI di Jepang.

Dilansir dar NHK, polisi Jepang menangkap tiga orang WNI yang diduga terkait kasus pembunuhan ini di Prefektur Fukushima.

Polisi menemukan jasad pria di dalam sebuah koper saat menggeledah wilayah pegunungan di Kota Ono, Fukushima.

Penyelidikan dilakukan polisi setelah menerima laporan bahwa ada warga Kota Konosu di Prefektur Saitama yang hilang sejak 2021.

Ditemui di kediamannya di Dukuh Ketri, Desa Triguno, Kecamatan Pucakwangi, Pati, Warso, ayahanda Aris tak bisa menyembunyikan raut wajah sedih dan khawatir.

Sebab, dia sudah putus kontak dengan putranya sejak Desember 2021 lalu.

Dia dan istrinya, Endang, masih terpukul atas kondisi hilang kontak dengan anak tunggal mereka.

Karena itu, Warso tidak berkenan memberikan keterangan pada awak media. Dia mengarahkan TribunMuria.com untuk mewawancarai adiknya, paman Aris, yakni Wardono.

Ditemui terpisah, Wardono membenarkan bahwa pihak keluarga sudah lost contact dengan Aris sejak Desember 2021.

Dia menerangkan, Aris berangkat ke Jepang sejak 2016. Keponakannya itu ikut program magang dari sebuah lembaga penyalur di Sleman, D.I. Yogyakarta.

“Kami juga sudah berupaya menggali info dari sesama PMI di Jepang. Teman-teman PMI di Jepang bilang lost contact juga. Mereka malah mengira Aris ditangkap karena over stay. Tapi kok sampai satu tahun lebih tidak ada kabar,” kata dia saat ditemui di Taman Hutan Kota Kalidoro, Kamis (20/4/2023).

Wardono menambahkan, pihaknya terus berupaya mencari kabar dari Aris. Mereka menduga Aris kehilangan ponselnya.

Keluarga terus cari informasi. Sampai akhirnya ada kabar kurang baik di media massa pada awal bulan ini.

“Saya lalu melapor ke Dinas Tenaga Kerja Pati. Disnaker sudah bertindak, kemarin membantu mencarikan bukti keberangkatan, mencari salinan paspor, dll, meneruskannya ke pihak berwenang di Jepang. Sekarang keluarga masih menunggu hasil identifikasi terhadap korban dari kepolisian sana. Kalau butuh tahapan teknis seperti tes DNA, kami bersedia, tidak apa-apa,” kata Wardono.

Namun demikian, kata Wardono, keluarga masih menyimpan harapan bahwa jasad korban yang ditemukan polisi Jepang bukanlah Aris.

“Harapan saya keponakan saya masih sehat,” ucap dia.

Sebelum lost contact, kata Wardono, Aris sering berkomunikasi dengan keluarga.

Hampir setiap hari, sekurang-kurangnya tiga kali sepekan, Aris selalu menghubungi orang tuanya via telepon.

“Karena orang tuanya tidak bisa chatting, jadi selalu telepon. Selama Aris di sana, setidaknya dua-tiga bulan sekali Alhamdulillah juga selalu kirim uang ke orang tuanya,” jelas dia.

Menurut Wardono, Aris tidak pernah bercerita punya masalah di Jepang.

“Tidak pernah bercerita punya masalah. Aris anaknya gaul, supel, dan baik. Dia pergi ke Jepang niatnya ingin mencari rezeki untuk keluarga,” tandas dia.

Sementara, Kabid Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja (PPTK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pati Sri Mulyanto membenarkan bahwa pihaknya sudah mendapat laporan dari pihak keluarga Aris pada 5 April 2023.

Namun, dia juga belum mendapat informasi pasti mengenai apakah WNI korban pembunuhan yang ditemukan jasadnya di Jepang adalah Aris.

“Dinas sudah berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan. Jadi masih menunggu berita resmi dari Kedutaan Republik Indonesia di Jepang,” ungkap dia.

Sumber : tribunnews

 

Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Banjarnegara, Polres Rembang, Kapolres Rembang, Pemkab Rembang, Kabupaten Rembang, Rembang, Polrestabes Semarang, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kodya Semarang, Polres Batang, Kabupaten Batang, Pemkab Batang, Batang, Polres Pati, Kabupaten Pati, Pemkab Pati, Pati, Polres Demak, Kabupaten Demak, Pemkab Demak, Demak, Polda Jateng, Jateng, PoldaJawaTengah, JawaTengah, Polri, Polisi, Kalbar, Polda Kalbar, KalimantanBarat, Polres Pangandaran, Pangandaran, OKC 2023, Ops Ketupat Candi 2023, Operasi Ketupat Candi 2023