Viral, Maling Burung di Pemalang Tidak Dihakimi Massa Malah Dikasih Makan oleh Warga

Avatar photo

Pemalang – Sebuah video viral berdurasi 1 menit 10 detik menunjukkan seorang maling burung ditangkap oleh warga dan diarak keliling kampung dengan telanjang dada atau tanpa mengenakan pakaian atas.

Dalam video viral yang diunggah melalui akun TikTok @adiiiiitok disebutkan bahwa kejadian penangkapan dan mengarak maling tersebut terjadi di Desa Lodaya, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Tampak saat diarak keliling kampung, maling yang bertelanjang dada dan mengenakan celana jins panjang serta tangan yang terikat ke belakang tersebut tidak melakukan perlawanan dan tampak menyerah ketika dikelilingi warga.

Ketika sampai di salah satu kediaman warga, maling tersebut diinterogasi oleh warga yang menangkapnya. Maling itu pun jujur mengakui bahwa dirinya mencuri hewan peliharaan burung milik warga di sekitar desa tersebut.

“Wes luwe opo ora, lek luwe mangan, jupukno sega. Mangan disek, sampean jujur ae, lek sampean jujur aku seneng,” ungkap salah satu warga yang terus menanyai pelaku.

Kemudian, mendengar pernyataan dari maling tersebut bahwa dirinya lapar, warga di sekitar lokasi langsung mengambilkan satu piring makanan beserta segelas minuman. Setelah itu, maling tersebut memakan nasi beserta lauk pauk yang diberikan oleh warga di kampung tersebut.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun JatimTIMES.com bahwa kejadian pada video viral tersebut terjadi sekitar Bulan Mei 2020 lalu. Di mana maling tersebut bernama Syarifuddin (41) yang berasal dari Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Di mana dari pengakuan maling tersebut, dirinya terpaksa mencuri burung milik salah satu warga di Desa Lodaya, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang tersebut terpaksa karena baru saja di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).

Dalam kondisi perekonomian yang serba kekurangan tersebut, Syarifuddin mengaku bahwa sang istri sedang mengandung. Hal itu pun membuat warga beserta aparat yang turut mengamankan Syafruddin kasihan.

Akhirnya, untuk memberi efek jera tanpa menghakimi massa, warga sekitar melakukan pendekatan secara humanis dengan memberikan makanan kepada Syafruddin.

Hal itu merupakan salah satu upaya untuk menyadarkan Syafruddin agar merasa bersalah dan tidak melakukan perbuatan melawan hukum lagi. Di sisi lain, cara tersebut juga solusi memberikan efek jera dengan menjunjung perikemanusiaan tanpa menghakimi massa.