Tragedi Maut Mobil Tertimpa Truk di Ngaliyan Semarang

Avatar photo

SEMARANG, Jateng – Satu unit truk tronton menimpa mobil di Ngaliyan, Kota Semarang, Rabu lalu. Tragedi maut itu menyebabkan tiga penumpang mobil tewas, termasuk bocah 8 tahun yang sebelumnya dievakuasi dalam kondisi selamat setelah 4 jam terjebak di bangkai mobil yang ringsek.

Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan yang terjadi Jalan Prof Hamka pada Rabu (7/6) siang itu. Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Polda Jateng diterjunkan untuk menganalisis penyebab kecelakaan.

Adapun sopir truk tronton berinisial MR (32) telah ditetapkan sebagai tersangka. MR ditahan setelah keluar dari RS Tugu pada Jumat (9/6). “Sudah kami tahan,” kata Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yunaldi, Sabtu (10/6/2023).

Untuk diketahui, kecelakaan maut itu terjadi pada Rabu (7/6) pukul 11.00 WIB. Truck tronton dump bernomor polisi H 1891 DG menabrak beberapa mobil di turunan dekat Bank Mandiri KCP Semarang Ngaliyan.

Truk itu kemudian terguling dan menimpa Toyota Agya berpelat H 1240 FW yang baru keluar dari area parkir sebuah bank. Mobil itu ditumpangi seorang ibu yang baru pulang usai menjemput dua anaknya dan satu anak tetangganya dari sekolah.

Saat kejadian, ibu tersebut dan satu anak tetangganya meninggal. Sedangkan satu anak ibu itu selamat setelah keluar sendiri dari kaca mobil yang pecah. Adapun saudaranya, Sola (8), terjebak di bodi belakang mobil yang ringsek.

Selama evakuasi, tim medis memberikan infus kepada Sola dan mengecek kondisi kesehatannya secara berkala. Setelah melalui evakuasi yang menegangkan sekitar empat jam, Sola dinyatakan selamat.

Namun sehari setelah kecelakaan itu, Sola mengembuskan napas terakhir di RSUP Dr Kariadi Semarang pada Kamis (8/6) sore.

Menurut pamannya, Lokius William Tanikwele (33), kondisi Sola sempat stabil sebelum meninggal. Sola bahkan sempat menunjukkan wajah ceria dan bisa diajak ngobrol seperti biasa.

“Dia nggak mengeluh, dia masih ceria, dia masih respons diajak ngomong masih nyambung,” kata Lokius.

“Iya masih bisa bercanda, masih bisa minta sesuatu gitu, kalau di rumah kan sering minta jajan, minta minuman dingin itu lima, es nutrisari anggur, request-nya dia sama bapaknya,” imbuhnya.

Namun kondisi Sola memang disebut naik turun. Saat mendapat perawatan di ruang IGD RSUP Dr Kariadi, Sola juga sempat susah diajak berkomunikasi.

“Emang terakhir responsnya agak lambat kayak merintih. Kondisinya memang naik turun, jadi sempat bagus kondisinya, itu mungkin keingat mamahnya juga,” ujarnya.

Menjelang pemakaman ibunya, Kamis (8/6), kondisi Sola menurun. Pihak rumah sakit menghubungi keluarga dan meminta izin mengambil tindakan.

“Setelah itu komunikasinya sudah susah karena menurun kondisinya. Kata ayahnya itu jantungnya sudah lemah,” terang Lokius.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Jateng, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Pati, Polres Batang, Polres Humbahas, Polda Sumut, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, AKBP Hary Ardianto, Polres Banjarnegara