Berita  

Tol Demak-Sayung Estimasi Jarak Tempuh 20 Menit

Avatar photo

DEMAK – Kondisi ruas tol Demak-Sayung sudah siap dilalui. Namun operasionalnya masih menunggu masa uji layak fungsi sebulan nanti, antara 19 November hingga 19 Desember. Kemudian dilanjut dengan fungsional secara umum. Rencananya, operasional jalan tol Demak-Sayung secara definitif dimulai awal Januari 2023.

Keberadaan jalan tol seksi 2 tersebut menjadi harapan bagi masyarakat untuk segera dioperasionalkan. Karena untuk memecah kepadatan arus lalin di jalur pantura.

Humas PT Pembangunan Perumahan (PP) untuk pembangunan tol Semarang-Demak, Roby Suwarna mengatakan, jalan tol inid apat memakan waktu tempuh lebih cepat dibanding jalan konvensional.

“Ya, tentu jarak tempuhnya akan lebih cepat. Kalau kecepatannya normal antara 80-100 km per jam, estimasi waktu yang ditempuh antara Demak-Sayung hanya sekitar 20 menit,” katanya.

Jalan tol Demak-Sayung seksi 2 ini memiliki spesifikasi panjang 16 kilometer dengan lebar 60 meter. Jika seksi 1 dan 2 sudah jadi semua, maka total panjang jalan tol Semarang-Demak adalah 27 kilometer.

Ruas tol Sayung-Kaligawe atau seksi 1 itu kini masih dalam tahapan pemasangan matras bamboo. Sementara pembangunan konstruksinya akan dilakukan akhir tahun ini. Telah selesainya pembangunan jalan tol Demak-Sayung tersebut akan mempermudah akses sekaligus mempercepat masa tempuh perjalanan antara Demak-Sayung.

“Tentu, adanya jalan tol ini akan menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan jalan Pantura Demak,” kata Wakil Ketua DPRD Demak, Zayinul Fata.

Dia berharap, jalan tol Demak-Sayung itu akan disusul dengan penyelesaian pembangunan jalan tol Sayung-Kaligawe untuk seksi 1.

“Kalau dua seksi itu sudah nyambung, maka konektivitas jalan tol lebih sempurna. Itu akan turut menyelesaikan kemacetan di sisi batas Sayung hingga Kaligawe Semarang,” ujar ketua DPC PKB Demak ini.

Keberadaan jalan tol Semarang-Demak tersebut juga sekaligus mempercepat laju perekonomian daerah, utamanya di wilayah Demak dan sekitarnya. Simpul-simpul ekonomi akan tumbuh, termasuk peningkatan ekonomi di kawasan wisata religi (makam Sunan Kalijaga dan Masjid Agung Demak). Akses bus pariwisata ke lokasi wisata religi tersebut akan lebih mudah dan cepat.

“Sebab, yang namanya infrastruktur itu menjadi sesuatu yang sangat penting dalam rangka memperlancar kegiatan ekonomi masyarakat,” katanya.