Berita  

Tingkatkan Layanan Informasi Publik, Diskominfo Gandeng Fiskom UKSW

Avatar photo

SALATIGA –  Sebanyak 60 admin Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga ikuti pelatihan Website, Media Sosial, dan Jurnalistik.

Kegiatan ini bertempat di Ruang Probowinoto Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Salatiga dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (Fiskom) UKSW.

Kepala Diskominfo, Budi Prasetyo menyebut bahwa kegiatan ini melibatkan admin Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID).

Pihaknya ingin melalui pelatihan yang diberikan dapat semakin meningkatkan kemampuan dan kompetensi badan layanan publik sekaligus dapat menciptakan informasi berkualitas yang berdampak pada peningkatan pelayanan publik.

“Hal ini perlu dilakukan mengingat adanya jaminan terhadap keterbukaan informasi bagi masyarakat yang telah diatur dalam undang-undang, sehingga Kominfo memiliki kewajiban untuk melakukan peningkatan ketrampilan bagi admin PPID,” kata Budi, Kamis (3/11/2022).

Fiskom UKSW turut digandeng karena selama ini sudah banyak kerja sama yang dilakukan.

Menurutnya ini menjadi upaya kolaborasi dan sinergi sehingga baik dinas maupun akademisi dapat merasa memiliki tanggung jawab yang sama untuk memajukan kota Salatiga terkait peningkatan pelayanan informasi publik.

Kepala Departemen Komunikasi Fiskom UKSW, Ester Krisnawati menjelaskan bahwa kerja sama ini bukan kali pertama dilakukan oleh Fiskom dan Diskominfo.

Pihaknya berharap seluruh output dari kegiatan yang telah terselenggara dapat bermanfaat bagi pengembangan kota Salatiga.

“Ke depan masih banyak hal-hal untuk dikolaborasikan bersama. Harapannya semakin banyak kegiatan yang diselenggarakan maka semakin banyak pula ilmu yang dibagikan. Tujuan utamanya adalah memberikan kontribusi bagi kemajuan Kota Salatiga,” kata Ester.

Sementara itu, Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Fiskom UKSW, Pratiwi Cristin Harnita menambahkan bahwa jika selama ini masyarakat lebih percaya pada media sosial ketimbang situs resmi milik pemerintah.

Menurutnya salah satu penyebab terjadinya hal ini adalah masih kurang informatifnya situs tersebut.