Target Zero Stunting, KKB Siaga Gandeng Stakeholder

Avatar photo

Salatiga – Kampung Keluarga Berkualitas (KKB) Teratai Kauman Kidul menggandeng stakeholder lintas sektoral. Tujuannya untuk mewujudkan target zero stunting. Stakeholder lintas sektoral terdiri dari pemerintah, masyarakat, perguruan tinggi, pelaku usaha dan media. Kesemuanya diminta dukungan dalam rapat koordinasi di aula kelurahan.

Peserta rapat sepakat bahwa kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam percepatan penurunan stunting dilakukan secara bertahap. Dimulai dari proses penyadaran melalui forum sosialisasi, peningkatan keterampilan dan kemandirian.

“Kampung KB Teratai Kauman Kidul difasilitasi DP3APPKB telah menggandeng stakeholder untuk bekerja Bersama-sama dalam percepatan penurunan stunting. Kami bersyukur para stakeholder memberikan dukungan positif dan siap berkolaborasi” ujar Ketua Kampung KB Teratai, Ramli Arif.

Kegiatan akan berlanjut secara marathon dalam dua bulan ke depan. Diantaranya adalah sosialisasi dan FGD percepatan penurunan stunting, pelatihan memasak menu gizi seimbah cegah stunting, pendampingan dan pemberian bantuan kepada keluarga stunting, serta edukasi kepada remaja calon pengantin. Kauman Kidul dipilih menjadi percontohan program jangka pendek dan akan dilanjutkan program jangka menengah dan jangka panjang mencakup seluruh kelurahan di Salatiga yang berjumlah 23 kelurahan.

“Kami berharap program ini berhasil untuk mendukung program Kota Salatiga zero stunting pada tahun 2024” jelasnya.

Sementara itu Kepala Bidang Pengendalian Penduduk pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana Kota Salatiga Sumarno menjelaskan bahwa Penjabat Walikota Salatiga menargetkan pada tahun 2024 Salatiga zero stunting. Karena itu pemerintah berupaya melakukan kolaborasi pentahelix untuk percepatan penurunan stunting.

Dikatakan Sumarno, DP3APPKB dalam upaya percepatan penurunan stunting lebih mengoptimalkan peran Kampung Keluarga Berkualitas yang ada di kelurahan. Saat ini Salatiga sudah membentuk 5 Kampung KB. Secara bertahap hingga 2024 semua kelurahan se- Kota Salatiga akan dibentuk Kampung KB.

“Program unggulan yang akan dilakukan adalah KKB Siaga atau Kampung Keluarga Berkualitas siap untuk mewujudkan zero stunting di kota Salatiga” kata Sumarno.

Dikatakan Sumarno, berdasarkan hasil timbang Posyandu bulan Februari 2022, angka prevalensi stunting mencapai 5,92 persen. Meskipun secara presentase kelihatan kecil, namun jika diakumulasi angkanya lebih dari 500 balita. Karena itu perlu sinergitas lintas sektoral dan kolaborasi pentahelix.

“Baznas Kota Salatiga juga siap membantu memfasilitasi upaya percepatan penurunan stunting. Demikian juga dengan pihak kampus yang ada di Salatiga seperti UKSW, UIN dan STIE AMA,” jelasnya.