Tanggapan Bupati-Wakil Sukoharjo Soal Sebutan Pelosok oleh Mahasiswa KKN

Avatar photo

SUKOHARJO, Jateng – Sebuah akun yang diduga  milik mahasiswa Undip Semarang menyebut Sukoharjo daerah terpelosok. Akibat cuitan itu, Sukoharjo sempat trending di twitter.

“-dips! YA ALLAH DPT KKN DI SUKOHARJO, DI SUKOHARJO ADA APA PLIS PELOSOK BGT KAH SUKOHARJO ITU?” cuit akun twitter @undipmenfess.

Beragam reaksi muncul dari netizen Sukoharjo. Akun twitter yang menunggah cuitan itu juga ikut digeruduk.

Menyikapi fenomena tersebut, Bupati Sukoharjo Etik Suryani mempersilakan mahasiswa yang akan KKN di Kabupaten Sukoharjo. Pihaknya juga berharap para mahasiswa dapat memberikan ilmu yang bermanfaat dan berguna bagi warganya.

Monggo kami persilakan datang di Kabupaten Sukoharjo. Syukur-syukur para mahasiswa tersebut bisa memberikan kontribusi yang nyata bagi rakyat Sukoharjo. Tentu mahasiswa punya banyak pengetahuan dan ide segar demi kemajuan Sukoharjo yang menurut mereka (mahasiswa) masih pelosok ini,” beber Etik.

Ditambahkan bupati, Kabupaten Sukoharjo adalah salah satu penyangga pangan di Jawa Tengah bahkan tingkat nasional. Juga terdapat berbagai perusahaan kelas internasional, salah satunya Sritex. Di Sukoharjo, tepatnya di Solo Baru, telah hadir pusat perekonomian yang tidak kalah dengan kota-kota besar di Indonesia.

Alhamdulillah berdasarkan data yang ada tahun 2022, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 77,94. Angka tersebut merupakan nilai tertinggi se Provinsi Jawa Tengah tingkat kabupaten,” imbuhnya.

Sedang untuk angka pengangguran di Sukoharjo pada 2022 sebesar 7,61 persen dan kemiskinan ekstrem 0,36 persen, menjadi yang terendah kedua se-Jawa Tengah.

Selain itu, seluruh wilayah di Kabupaten Sukoharjo juga dapat dijangkau dengan mudah karena jalan-jalan di perkampungan sudah diaspal dan dibeton. “Untuk jalan utama yang rusak, DPU terus melakukan upaya perbaikan hingga hari ini. Jadi monggo, silakan mahasiswa membantu kami mengenalkan Kabupaten Sukoharjo biar lebih dikenal. Tentunya dengan memberikan kontribusi positif berdasarkan keilmuan yang dimiliki. Kami senang dan sekali lagi, monggo sugeng rawuh,” kata bupati.

“Kalau takut sulit cari makan atau kebutuhan lainnya saat di Sukoharjo, ampun (jangan) khawatir. Pak Presiden Jokowi saja kalau ke Solo pasti dahar di Mbok Karto Sukoharjo.” ungkap Etik.

Sementara itu, Wakil Bupati Sukoharjo Agus Santosa mengajak masyarakat berkunjung ke Sukoharjo agar tahu kondisi Sukoharjo.

Agus mengakui, branding Kabupaten Sukoharjo berada di bawah bayang-bayang Kota Solo. Namun, Pemkab Sukoharjo terus mengupayakan agar Kabupaten Sukoharjo semakin dikenal luas.

“Jika masih ada masyarakat yang masih penasaran dengan Kabupaten Sukoharjo, silakan datang ke sini. Agar bisa melihat secara langsung bagaimana kondisi Kabupaten Sukoharjo saat ini,” ujarnya.

Wabup membeberkan, selain menjadi kawasan perkotaan dan industri, Sukoharjo juga memiliki kawasan wisata alam, wisata kuliner, hingga wisata budaya. Bahkan wilayah daerah perbatasan Sukoharjo seperti kawasan Solo Baru di Kecamatan Grogol telah menjelma menjadi kawasan dengan perekonomian yang berkembang pesat.

Bahkan Sukoharjo sempat menjadi lokasi kunjungan rangkain kegiatan G20 Spirit. Tiga duta besar berkunjung ke sentra industri kreatif di Sukoharjo. Di antaranya Batik Ndayani Banmati Sukoharjo, Pasar Jamu Nguter, Desa Teknologi Jangglengan, Kecamatan Nguter; Desa Gamelan Wirun, Kecamatan Baki; Desa Wisata Gitar Ngrombo, Kecamatan Baki; Desa Pertanian Majasto Tawangsari hingga Omah Tiwul Ngreco Weru.

Sumber: radarsolo.jawapos.com