Mengabarkan Fakta
Indeks
Berita  

Tanah Gerak di Rembang, Lima Rumah Warga Rusak, Ada yang Berhari-hari Tinggal di Tenda

REMBANG – Bencana tanah gerak terjadi di Dukuh Grajen Desa Sumberjo Kecamatan/Kabupaten Rembang.

Lima rumah warga terdampak kerusakan atas fenomena tanah gerak tersebut.

Peristiwa tersebut mulai terjadi pada Sabtu 18 November 2022 lalu dan kembali terulang lebih parah pada Senin (21/11) siang kemarin.

Laporan yang disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, ada lima rumah yang terdampak tanah gerak di Sumberjo.

Perinciannya, dua rumah mengalami rusak berat, tiga rumah lainnya masuk kategori rusak ringan.

Rumah rusak berat masing-masing merupakan milik Suyatno dan Suyati. Sedangkan rumah rusak lainnya masing-masing adalah milik Nurcahyo, Kuncono dan Riyanto.

Selain itu ada satu rumah milik Suhari yang terdampak longsoran.

Bahkan ada warga yang sudah berhari-hari terpaksa tinggal di tenda lantaran rumahnya terdampak tanah gerak.

Tenda antara lain didirikan oleh relawan BPBD Rembang.

Kepala BPBD Rembang, Sri Jarwati mengungkapkan, Selasa (22/11) petugas dan tim relawan mendatangi lokasi bencana.

Petugas melakukan beberapa langkah antara lain memberikan bantuan logistik kepada para korban.

Selain itu, BPBD juga mendirikan tenda untuk hunian sementara bagi para korban yang terdampak tanah gerak.

Tenda akan ditempati oleh warga yang rumahnya sudah tidak aman lagi ditinggali.

“Kami berkoordinasi dengan perangkat desa, Camat, Babinsa, Babinkamtibmas untuk melakukan pendirian rumah darurat dan rencana kerja bakti yang akan dilakukan pada Minggu 27 November 2022 mendatang,” jelas Jarwati.

Menurut Jarwati, rencananya kerja bakti akan dilakukan dengan merobohkan rumah yang telah anjlok sebagian lantaran membahayakan.

Selanjutnya, akan didirikan 2 rumah darurat untuk warga terdampak.

“BPBD Rembang menyediakan material bahan bangunan senilai Rp 6 juta dan akan kolaborasi dengan dana desa,” ujarnya.

Sementara itu, Kades Sumberjo Slamet Rahayu mengungkapkan, kawasan di Dukuh Grajen memang selama ini menjadi lokasi rentan tanah gerak.

“Sementara menganjurkan ke warga agar hujan untuk bisa mengungsi ke tetangga yg sekiranya aman,” tandasnya.