Tanah Gerak di Banjarnegara, Jalan Desa Putus-Lahan Kentang Rusak

Avatar photo

Banjarnegara – Tanah amblas di jalur antara Desa Sidengok dan Desa Beji, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, masih terus bergerak. Saat ini, tak hanya memutus akses jalan, namun juga berdampak pada lahan pertanian kentang milik warga.

Ketua Desa Tangguh Bencana (Destana) Desa Sidengok, Noto Prianto, mengatakan hingga saat ini tanah masih terus bergerak. Mengingat masih terjadi hujan di wilayahnya.

“Sampai hari ini masih terus bergerak. Karena masih turun hujan,” ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (17/10/2022).

Dampak dari tanah bergerak memutus akses jalan antara Desa Sidengok dan Desa Beji, dan memutus akses pertanian warga Desa Sidengok. Sementara warga Desa Beji memutar melalui ruas jalan Gembol, Pejawaran, dan para petani hari memikul hasil pertanian.

“Karena akses jalan ini putus total, jadi sementara petani harus jalan kaki. Untuk hasil pertanian dipikul. Kalau warga Desa Beji lewat ruas jalan gempol, Pejawaran,” jelasnya.

Tidak hanya itu, sekitar setengah hektare lahan kentang milik warga terdampak dari pergerakan tanah tersebut. Akibat kerusakan lahan tersebut kerugian ditaksir mencapai Rp 40 juta.

“Ini untuk lahan kentang yang terdampak tanah gerak sekitar setengah hektare. Kerugian kurang lebih Rp 40 juta karena kentangnya sudah mau panen,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sidengok, Kabul Subarkah, menyebut pergerakan tanah sangat cepat saat terjadi hujan. Awalnya hanya sekitar satu sentimeter, namun selang beberapa jam sudah melebar hingga setengah meter.

“Awalnya pas hari Jumat itu baru sekitar satu sentimeter. Beberapa jam kemudian sudah setengah meter. Dan besoknya lagi sudah tambah luas seperti ini,” terangnya.