Sosialisasi Peningkatan Kapasitas Petani Kabupaten Demak Tahun 2022

Avatar photo

DEMAK – Selain Industri Pengolahan dan Perdagangan, sektor pertanian merupakan salah satu lapangan usaha terbesar yang menyokong perekonomian Kabupaten Demak.

Ini dikarenakan dari 89.743 hektar luas wilayah di Kabupaten Demak, 56,74% ( 52.315 hektar ) merupakan lahan persawahan. Untuk itu, saya sangat apresiatif atas terselenggaranya sosialisasi ini sebagai media “sambung rasa” dan berdiskusi untuk kemajuan pertanian di Kabupaten Demak.

Menjadi harapan bersama melalui kegiatan ini akan terjadi peningkatan kesejahteraan petani Kabupaten Demak. Demikian diungkapkan Bupati Demak Hj dr Eistianah saat membuka kegiatan Sosialisasi Peningkatan Kapasitas Petani Kabupaten Demak Tahun 2022 di Ballroom Wakil Bupati.

Dijelaskan oleh Bupati, bahwasannya Pemkab Demak sendiri terus berupaya untuk menggali berbagai potensi pertanian Demak. Selain memberikan bantuan sarana prasarana berupa alat mesin pertanian (alsintan) dan benih tanaman, Pemkab juga terus melakukan koordinasi dan komunikasi secara intens dengan berbagai pihak.

“Salah satunya untuk penerbitan kartu petani. Melalui instansi terkait, kita terus mengupayakan agar seluruh petani di Kabupaten Demak memiliki kartu tani yang sangat bermanfaat diantaranya untuk memudahkan petani dalam penebusan pupuk bersubsidi. Tak hanya itu saja, secara rutin dan berkala, Pemkab juga terus melakukan pendampingan agar kualitas hasil pertanian di Demak semakin bagus,” terang bupati.

Menurut Eisti, segala daya dan upaya yang telah dilakukan oleh Pemkab Demak tidak akan maksimal tanpa support dari para petani semua.

“Maka pada kesempatan yang baik ini, saya minta kepada hadirin sekalian untuk bisa memberikan masukan dan saran demi mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor pertanian. Serap segala materi yang disampaikan narasumber. Dengan berbagai upaya yang kita lakukan, Insyaallah petani Demak akan bisa lebih sejahtera,” ungkapnya.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Agus Herawan mengatakan bahwa di Demak terdapat kelompok tani atau poktan sejumlah 1300 poktan, kemudian 236 gapoktan untuk per tahun 2022.

“Sekarang ada sekitar 60 poktan yang hadir, meski dengan adanya pandemic covid-19 kehidupan sempat terhenti, namun tidak untuk pertanian karena tetap jalan. Karena apa, karena orang makan terus meski covid-19, sehingga pertanian sangat urgent dan tidak terpengaruh,” tegasnya.

Lebih lanjut Agus menekankan bahwa Pemerintah komit untuk terus melakukan pendampingan terhadap poktan dan gapoktan, meski masih banyak kekurangan disana sini seperti masalah pupuk.

“Meski sudah tercantum dalam RDKK tidak semua terpenuhi. Ada poktan yang beli sawah namun kartu tani dibawa oleh yang jual sehingga pemilik baru tidak bisa membeli pupuk. Setelah kita komunikasikan terjadi miss komunikasi,” ujarnya.