Berita  

Soal Proyek Saluran Air Bersih Milik Pemalang, Pegiat Save Slamet Desak Pemkab Banyumas Segera Ambil Sikap

Avatar photo

PEMALANG – Pegiat Save Slamet, mendesak Pemkab Banyumas untuk mengambil sikap terkait pembangunan proyek saluran air bersih milik Kabupaten Pemalang, di Kecamatan Kedungbanteng dan sekitarnya. Selain merusak hutan, proyek tersebut belum mengantongi persetujuan lingkungan dari Pemprov Jateng karena AMDAL belum tuntas.

Pegiat Save Slamet, Hendy mengungkapkan, Jumat (11/11/2022) lalu pihaknya bersama Perwakilan GP3A yang terdampak aktivitas proyek tersebut, mendatangi Sekda Kabupaten Banyumas. Kedatangan mereka, menyampaikan keberatan dari berbagai pihak termasuk masyarakat sekitar yang terdampak langsung proyek tersebut.

Menurutnya, proyek ini dapat mengurangi debit air, sehingga akan berpengaruh terhadap kegiatan pertanian dan kebutuhan lainnya.

Terlebih problem krisis air bersih, bukan hanya dialami oleh desa-desa di Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang saja. Problem yang sama juga dialami oleh banyak desa di Kabupaten Banyumas yang ada di DAS Logawa, yang area hulunya akan terbendung untuk memasok air bersih ke Pemalang.

“Seharusnya desa-desa inilah yang menjadi prioritas mendapatkan akses air bersih,” ujar dia.

Keluhan tersebut, lanjut Hendy, selain disampaikan ke Sekda Banyumas, juga telah mereka sampaikan ke Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Ganjar langsung merespons dengan menelepon pegiat Save Slamet.

“Beliau menyampaikan, bahwa air bersih sangat dibutuhkan oleh warga Pemalang. Lalu, terkait adanya krisis air bersih di Kabupaten Banyumas terutama di area DAS Logawa, beliau sangat siap membantu agar dapat teratasi dan meminta masyarakat dan Pemkab untuk mengusulkan program ini,” kata dia.

Namun, hingga saat ini belum ada langkah lanjutan. Serayunews.com mencoba menghubungi Endah, Kabag Tata Pemerintahan Banyumas yang sempat berdiskusi dengan pegiat Save Slamet. Tetapi pesan singkat wartawan serayunews.com, belum mendapat respons.