Siswa Kesurupan Massal, SMPN 9 Salatiga Diliburkan

Avatar photo

SALATIGA — Siswa SMP Negeri atau SMPN 9 Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), terpaksa diliburkan atau akan menjalani kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring di rumah pada Selasa (15/11/2022). Keputusan libur itu diambil pihak SMPN 9 Salatiga menyusul terjadinya insiden kesurupan massal yang menimpa puluhan siswa pada Senin (14/11/2022).

“Siswa akan KBM daring dari rumah. Di sekolah akan diadakan doa bersama,” ujar Kepala SMPN 9 Salatiga, Yati Kurniawati, saat dihubungi Solopos.com, Senin sore.

Yati pun menuturkan awal mula peristiwa puluhan siswa SMPN 9 Salatiga yang diduga mengalami kesurupan itu. Peristiwa bermula saat siswa menggelar upacara bendera di halaman sekolah pada Senin pagi.

Menurut Yati, saat upacara itu ada satu siswa yang pingsan kemudian dibawa ke ruang UKS. “Selain itu, waktu upacara juga ada anak yang tiba-tiba teriak-teriak, sehingga dibawa ke UKS juga,” terangnya.

Setelah upacara, KBM sempat berjalan normal. Namun, selang 30 menit atau sekitar pukul 08.35 WIB, ada seorang anak yang berteriak-teriak di dalam kelas dan tiba-tiba lari keluar kelas dan diikuti satu anak dari kelas lain yang juga berteriak dan keluar kelas.

Sekitar pukul 10.00 WIB, lanjut Yati, semakin bertambah jumlah anak yang terkena kesurupan. Pihak sekolah pun langsung mengajak para siswa untuk menggelar doa bersama.

“Diadakan doa bersama di kelas masing-masing dipandu lewat speaker oleh salah salah satu guru muslim. Siswa Nasrani berdoa bersama di Laboratorium,” imbuhnya.

Setelah acara doa bersama, jumlah siswa yang mengalami kesurupan justru bertambah. Kemudian, ada seorang wali murid yang datang untuk membantu meredakan siswa yang kesurupan bersama warga sekitar, Kapolsek Sidorejo, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa.

“Sekitar 20 anak yang kesurupan dimasukkan ke kelas 8H untuk mendapatkan penanganan,” jelasnya.

Selanjutnya untuk mengantisipasi semakin banyak siswa yang kesurupan pihak sekolah menghentikan jam pelajaran dan memulangkan siswa yang sehat pada pukul 11.00 WIB. “Siswa yang kesurupan dipulangkan pukul 12.00 setelah semuanya sudah sadar. Mereka dijemput orang tua masing-masing,” ujarnya.