Sidang Mbah Slamet Banjarnegara, Ini Pengakuan Anak Buah

Avatar photo

Banjarnegara – Pengadilan Negeri Banjarnegara kembali menggelar sidang kasus pembunuhan berencana dengan terdakwa dukun Slamet Tohari. Dalam sidang itu terungkap akal bulus yang digunakan Slamet untuk mengelabui para korbannya.

Dalam persidangan tersebut, jaksa membawa saksi yang merupakan anak buah Slamet yang bernama Budi Santosa. Menurutnya, para korban datang ke tempat Slamet untuk menjalani ritual menggandakan uang.

Mereka membayar mahar untuk bisa menjalani ritual tersebut. Namun, Slamet memiliki trik agar para korban tidak bisa memenuhi persyaratan sehingga ritual harus diulang, termasuk pembayaran maharnya.

“Syaratnya kata Mbah Slamet agar ritual berhasil itu tidak tidur. Tetapi semuanya diberi obat tidur. Sehingga tidak ada yang berhasil,” kata Budi di persidangan di PN Banjarnegara, Senin (30/10/2023).

Budi membantu Slamet dengan berperan membeli obat tidur seharga Rp 2 juta yang dipesan melalui online. Namun, ia mengaku tidak tahu saat Mbah Slamet memberikan obat tidur tersebut kepada ‘klien’.

“Kalau yang beli obat tidurnya saya. Disuruh Mbah Slamet, pokoknya beli seharga Rp 2 juta. Tapi diberikannya kapan tidak tahu,” ujarnya.

Akibatnya, semua klien Mbah Slamet gagal untuk menggandakan uang. Bahkan, Mbah Slamet kembali meminta mahar kepada para ‘klien’ saat mau mengulangi ritual sebanyak Rp 20 juta.

“Kalau mau melakukan ritual lagi, bayar lagi, maharnya Rp 20 juta,” ungkapnya.

Meski demikian, dia mengaku tidak tahu menahu mengenai asal muasal racun yang digunakan oleh Slamet untuk membunuh korban-korbannya.

“Kalau itu tidak tahu,” jawab Budi saat ditanya Arief Wibowo, anggota majelis hakim.

Saksi juga mengaku semua hidupnya ditanggung Mbah Slamet. Mulai dari biaya kost, makan serta kebutuhan sehari-hari lainnya. Termasuk saat pergi ke tempat hiburan.

“Iya semua ditanggung Mbah Slamet (rumah kost, makan, dan pergi ke tempat hiburan karaoke,” tambahnya.

Kasus Serial Killer Mbah Slamet Dukun Banjarnegara

Dalam kasus ini, Slamet Tohari alias Mbah Slamet didakwa melakukan pembunuhan berencana, penipuan dan penggelapan. Dia mengaku bisa menggandakan uang sehingga banyak orang yang menggunakan jasanya.

Ujung-ujungnya, Mbah Slamet justru membunuh para pasiennya itu dan menguburnya di sekitar rumahnya.

Setelah kasus ini terbongkar, polisi menemukan 12 mayat dan kerangka di sekitar lokasi. Sebagian besar sudah berhasil diidentifikasi. Namun, Slamet sendiri dalam pengakuannya mengatakan telah membunuh 16 orang.

sumber: detikjateng

 

Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.