Rumah Singgah & Komunitas Ambulans di Sukoharjo Menggelar Sunat Gratis

Avatar photo

SUKOHARJO, Jateng — Rumah Singgah Harapan Pejuang Sembuh bersama Perkumpulan Driver Ambulans Soloraya (Pedas) menggelar sunat massal gratis, Minggu (9/7/2023). Acara yang digelar di rumah singgah di Jl. Garuda Mas, Dukuh Tuwak Wetan, RT 001/RW 001 Geduren, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo ini juga didukung Dermapro dan Wididasa Group.

Pengurus Pedas, Dwi Ardiyan Indranata, mengatakan kegiatan tersebut diikuti oleh 15 anak yang terdiri atas 4 anak yatim dan 11 anak kurang mampu. “Untuk khitan gratisnya berjalan setiap 1 bulan sekali. Dulu hanya dari rumah ke rumah 5-10 anak dalam 1 bulan semenjak pandemi Covid-19,” ungkap Dwi pada Solopos.com, Senin (10/7/2023).

Dwi menceritakan dalam komunitas pengemudi ambulans tersebut memiliki 200 orang yang tergabung di dalamnya. Selain itu, Dwi yang juga sebagai tenaga medis itu selalu berkoordinasi dengan 25 sukarelawan medis lainnya yang berasal dari beragam rumah sakit di Soloraya.

Sebelum pandemi Covid-19, acara sunat gratis ini digelar cukup besar bahkan pesertanya mencapai seribuan anak dalam sekali perhelatan.Tidak hanya keliling di area Sukoharjo, Pedas yang memiliki 200-an anggota juga berkeliling Boyolali, Klaten, Sragen, Solo, Karanganyar bahkan hingga ke perbatasan Ngawi untuk mencari peserta.

“Terkadang ada yang ingin ikut bersinergi. Kemarin ada donatur dari Dermapro dan Wididasa Group yang menggandeng kami untuk melaksanakan khitan gratis. Kami juga melakukan penjemputan dan pengantaran dengan mobil ambulans gratis kepada para peserta khitan,” papar Dwi.

Meski berbeda dengan Forum Ambulans Sukoharjo Bersatu (FAST), ia mengatakan Pedas selalu berupaya bersinergi dengan berbagai komunitas lain. Mengingat anggota Pedas juga berasal dari berbagai daerah di Soloraya termasuk Sukoharjo.

Sementara itu, Pengurus dan Pengelola Rumah Singgah Harapan Pejuang Sembuh, Titi Aryanti, mengatakan sudah lama bersinergi dan berkolaborasi dengan Pedas dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Kolaborasinya bisa dalam bentuk transportasi unit ambulans hingga tim medis dari salah satu pengurus Pedas yakni Dwi.

“Kenapa tempatnya di rumah singgah, di satu sisi kami ingin memperkenalkan rumah singgah gratis ke masyarakat umum dan di dunia sukarelawan terutama di Jawa Tengah. Selama ini rumah singgah hanya di prioritaskan untuk pasien-pasien duafa luar kota dan luar jawa,” ungkap Titi.

Rumah Harapan Melanie

Ia menegaskan rumah singgah yang juga berafiliasi dengan Rumah Harapan Melanie besutan Melanie Subono itu akan terus mendukung kegiatan sosial kemanusian selama itu bermanfaat untuk sesama.

Rumah singgah tersebut telah memasuki tahun kedua sejak berdiri pada20 Mei 2022 lalu. Selama ini rumah tersebut digunakan sebagai tempat persinggahan pasien-pasien duafa dari luar kota dan luar jawa yang tengah berobat di Soloraya.

Tak hanya menyediakan tempat, rumah tersebut juga menyediakan kebutuhan pokok, nutrisi pasien, dan kebutuhan darurat lainnya.

“Dari satu bulan terakhir sudah ada enam pasien masuk dari luar jawa dan uar kota. Pasien luar kota biasanya singgah selama 2-7 hari, pasien luar jawa singgah sampai 20 hari,” papar Titi.

Beberapa pasien yang singgah tersebut biasanya mendapatkan informasi dari sukarelawan jaringan Pedas maupun sukarelawan lain. Ke depan rumah singgah juga akan merencanakan kegiatan berbagi dan juga pemeriksaan gratis bersama untuk warga lanjut usia. (aslama)

Sumber: soloraya.solopos.com

 

Polda Jateng, Jateng, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Pati, Polres Batang, Polres Humbahas, Polda Sumut, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, AKBP Hary Ardianto, Polres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi