Berita  

Rumah di Jembangan Banjarnegara Tertimpa Tanah Longsor, Lima Penghuni Sempat Tertimbun

Avatar photo

Banjarnegara – Tak hanya menutup jalan provinsi Banjarnegara-Pekalongan, tanah longsor di Banjarnegara juga menimbun rumah warga di Desa Jembangan Kecamatan Punggelan.

Manajer Pusdalop BPBD Banjarnegara Junaedi mengatakan, pihaknya menerima laporan kejadian bencana tanah longsor di sejumlah wilayah.

“Longsor menimpa rumah warga dan menimbun 5 penghuninya. Kelima korban berhasil dievakuasi warga dan ditemukan dalam kondisi selamat.

Dua korban mengalami luka dan dilarikan ke puskesmas terdekat,” jelasnya.

Sebelumnya, Pemkab Banjarnegara menetapkan status siaga darurat bencana longsor, banjir dan angin kencang.

Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko bencana mengingat curah hujan yang tinggi.

Kabd Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan, saat ini telah diberlakukan status siaga bencana longsor, banjir dan angin kencang untuk wilayah Banjarnegara.

Status siaga darurat berlaku selama 3 bulan ke depan.

“Memasuki puncak musim hujan, saat ini sudah ditetapkan status siaga darurat bencana banjir, longsor dan angin kencang,” katanya, Minggu 9 Oktober 2022.

Dikatakan, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah stakeholder terkait potensi kerawaan bencana pada musim hujan.

Selain itu juga mempertimbangkan perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang puncak musim hujan di wilayah Banjarnegara.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana.

Masyarakat diminta untuk membersihkan saluran drainase yang dapat menyebabka banjir.

Sedangkan di daerah rawan longsor, diminta untuk selalu mengamati jika ditemui tanda-tanda tanah longsor.

“Selalu amati perkembangan curah hujan ekstrem dan jika ditemukan tanda-tanda akan longsor segera evakuasi mandiri,” tandasnya.

Kepada kepala desa dan sukarelawan diminta untuk siaga di wilayah masing-masing dan membantu masyarakat.  Selain itu, diminta untuk mengaktifkan tim siaga di desa dengan melibatkan perangkat desa dan warga.

“Keselamatan warga itu yang utama, terus pantau situasi dan berkomunikasi dengan Pusat Pengendalian Operasi BPBD Banjarnegara,”  terangnya.