Berita  

Relokasi Warga Terdampak Rob Sayung Masih Diperhitungkan Pemkab Demak

Avatar photo

Demak – Pemkab Demak hingga kini masih memperhitungkan kebijakan untuk merelokasi warga terdampak bencana rob dan abrasi di wilayah pesisir Sayung. Hal ini disampaikan Pj Sekda Pemkab Demak dr Eko Pringgolaksito. Menurutnya, untuk merelokasi warga kena rob tidak semudah yang dibayangkan.

Sebab, itu menyangkut banyak faktor. Salah satunya faktor kebiasaan warga setempat yang sejak kecil sudah menjadi warga pesisir dengan mata pencaharian di laut.

“Jadi, tidak semata faktor fisik saja. Namun, ada faktor psikologis dan sosial ekonomi masyarakat. Ini semua harus kita lihat. Tidak semua bisa direlokasi sebagaimana yang kita harapkan,”ujarmya.

Menurutnya, relokasi yang dilakukan bisa menimbulkan masalah baru. Apalagi, jika harus berubah mata pencaharian.

Sekda Eko menambahkan, dalam menyelesaikan masalah rob ini, Pemkab Demak memang tidak bisa membuat langkah yang parsial. Sebab, penanganan rob butuh langkah yang komprehensif.

“Karena itu, harus ada perhatian dari semua pihak. Termasuk, perlunya menutup izin pengambilan air bawah tanah agar air laut tidak semakin masuk ke darat,”katanya.

Eko pun menyampaikan, bahwa rob yang terjadi di pesisir Demak tersebut diperparah dengan adanya pembangunan di kawasan pesisir Kota Semarang. Air laut kemudian merengsek masuk ke pesisir Demak.

Bahkan, air rob sudah sampai ke jalur Pantura Demak. Tidak hanya itu. Rob telah menenggelamkan jalan di sejumlah desa, merendam rumah dipemukiman warga, merusak infrastruktur jalan jembatan dan merusak sarana prasarana sekolah atau lembaga pendidikan dari Sayung hingga Bonang.

Kepala Dinputaru Demak, Ahmad Sugiharto mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk menangani korban rob di pesisir Sayung. Termasuk membantu rumah apung bagi warga terdampak rob. Utamanya warga yang tidak mampu secara ekonomi.

“Berbagai cara kita lalukan untuk membantu warga yang kena rob,”katanya.