Mengabarkan Fakta
Indeks

Produksi Minyak Kelapa, Warga di Banjarnegara Kebanjiran Pesanan

PATI – Seorang warga di Kabupaten Banjarnegara memproduksi minyak kelapa secara tradisional. Selain kualitasnya yang lebih jernih dan sehat, dalam produksi minyak kelapa juga menghasilkan camilan kuliner blondo yang gurih dan nikmat.

Saat minyak goreng bersubsidi langka di pasaran, Diah, warga Desa Banjarkulo, Banjarnegara mencoba keberuntungan dengan memproduksi minyak kelapa secara tradisional. Produksi memanfaatkan banyaknya bahan baku kelapa yang melimpah.

Proses pembuatan terbilang sangat sederhana. Kelapa yang diparut dan diambil santannya, kemudian diendapkan. Setelah terpisah dengan air, santan selanjutnya dimasak hingga mengeluarkan minyak.

Untuk 1 liter produksi minyak kelapa membutuhkan 13 butir kelapa. Setelah matang, minyak dipisahkan dari blondo atau ampas santan kering. 1 liter minyak dijual dengan harga Rp30.000.

“Tak hanya minyaknya, ampas santan kering juga dijual sebagai camilan lauk yang gurih dengan harga Rp10.000 per kemasan,” kata pembuat minyak kelapa, Diah, Selasa (31/1/2023).

Sejak adanya kelangkaan minyak, pesanan jadi meningkat. Banyak warga memilih menggunakan minyak kelapa karena warna yang lebih jernih dan rasa yang lebih gurih saat dipergunakan untuk menggoreng.

Dalam sehari, Diah mampu memproduksi hingga 10 liter minyak kelapa. Warga harus antre untuk mendapatkan pesanan minyak kelapa.

Selain itu, ampas santan atau blondo juga banyak diminati sebagai camilan. Permintaan yang semula hanya 5-7 liter, saat ini bertambah menjadi lebih dari 10 liter per hari.

Artikel ini telah tayang di jateng.inews.id

#POLDA JATENG, #JATENG, #JAWA TENGAH, #HUMAS POLRI, #DIVHUMAS, #POLRI, #PRESISI, #KAPOLDA JATENG, #IRJEN POL AHMAD LUTHFI, #IQBAL ALQUDUSI, #BIDHUMAS POLDA JATENG, #POLRESTABES SEMARANG, #POLRES REMBANG, #POLRES DEMAK, #POLRES BANJARNEGARA, #PEMKAB BANJARNEGARA, #KABUPATEN BANJARNEGARA, #BANJARNEGARA