Berita  

Problem APBD Tuntas usai Digelar Rapat Dua Jam, Begini Tanggapan Bupati Rembang

Avatar photo

REMBANG, Jateng – Problem Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Rembang akhirnya tuntas dalam rapat yang digelar selama dua jam pada Rabu (12/7).

Bupati memastikan keuangan dalam kondisi sehat, sebab di kas daerah terdapat anggaran sekitar Rp 107 miliar.

Diberitakan sebelumnya, APBD Rembang mengalami ketidak sesuaian Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA).

Pada APBD 2022, SILPA direncanakan sekitar Rp 171 miliar. Namun, realisasinya hanya sekitar Rp 28,5 miliar. Hal ini membuat APBD 2023 mengalami defisit.

Sebelumnya, Badan Anggaran (Bangar) DPRD Rembang sudah beberapa kali melaksanakan rapat bersama TAPD. Kemarin merupakan pertemuan kesembilan.

Rapat itu dilaksanakan sekitar pukul 12.30. Bupati hadir bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Pertemuan yang membahas tentang APBD tersebut dilaksanakan tertutup.

Sekitar dua jam, rapat baru selesai. Bupati Rembang Abdul Hafidz menjelaskan, dalam penetapan APBD memang didesain seimbang antara belanja dan pendapatan. Sehingga ketika terjadi pengurangan pendapatan akan berpengaruh pada belanja.

”Persoalannya hanya itu saja,” katanya.

Sehingga solusinya, kata Hafidz, bisa menunda belanja atau refocusing. Ia memastikan, di kas daerah saat ini terdapat Rp 107 miliar. Dengan adanya ketersediaan anggaran tersebut, Hafidz memastikan kondisi APBD dalam keadaan sehat.

”Keluar masuknya (kas daerah, Red) harus sesuai dengan peruntukannya. Kami menunggu sumber yang ada. Kalau PAD nanti kami genjot,” jelasnya.

Hafidz menyebut setelah rapat bersama DPRD kemarin sudah ada kesepakatan. Masalah defisit akan ditutup dengan efisiensi belanja.

”Semua akan kami selesaikan di dalam perubahan (APBD Perubahan) nanti. Jadi tidak ada yang namanya carut-marut,” menegaskan.

Wakil Ketua DPRD Rembang Ridwan menyampaikan, pada pertemuan kemarin, Bupati sudah menjawab beberapa hal krusial yang ditanyakan oleh para anggota dewan. Pihaknya telah menyepakati dan menyamakan persepsi tentang besaran defisit sejumlah Rp 143 miliar.

”Pertanyaan yang muncul di forum bangar sudah terjawab semua,” ujarnya.

”Ada defisit, ada solusi penyelesaian defisit, yang melahirkan angka-angka. Dan angka-angka ini persentasenya sudah jelas. Sehingga sudah pas,” imbuhnya.

Apakah APBD sudah stabil? Ridwan menjelaskan, pihaknya akan tetap memantau tentang bagaimana instruksi bupati bisa dilaksanakan sampai level bawah. DPRD bakal terus melakukan pengawasan sampai benar-benar clear.

”Ibarat orang sakit. Minggu-minggu ini baru minum obat. Bagaimana obat ini berjalan sampai penyakit ini sembuh. Kurang lebih gambarannya seperti itu,” jelasnya.

sumber: radarkudus

 

Polda Jateng, Jateng, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Pati, Polres Batang, Polres Humbahas, Polda Sumut, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, AKBP Hary Ardianto, Polres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi