Berita  

Polrestabes Semarang Gelar Releas Akhir Tahun 2023

Avatar photo

Polresatabes Samarang | Sepanjang tahun 2023, Kepolisian Kota Besar Semarang menerima total 1.519 pengaduan terkait kasus kriminalitas. Dalam sebagian besar kasus ini, penganiayaan merupakan isu utama.

“Dari seluruh kasus tersebut, kasus penganiayaan mendominasi dengan 191 kejadian yang dilaporkan,” kata Kapolrestabes Semarang Kompol Irwan Anwar saat jumpa pers akhir tahun yang digelar di pos lalu lintas Simpang Lima, Kamis malam (28/12/2023).

Jenis kasus terbanyak kedua adalah terkait narkoba, dengan total 177 insiden yang dilaporkan. Disusul penggelapan dan pencurian berat yang masing-masing berjumlah 167 kasus dan penipuan sebanyak 140 kasus.

Perlu diketahui bahwa jumlah kasus penipuan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 207 kasus yang dilaporkan pada tahun 2022. Selain itu, jumlah kasus pencurian sepeda motor mengalami penurunan dari 83 kasus pada tahun 2022 menjadi 43 kasus pada tahun 2023.

“Dibandingkan tahun 2022, angka kriminalitas secara keseluruhan mengalami penurunan, dimana pada tahun tersebut terdapat 1.647 kasus yang dilaporkan,” tambah Kombes Pol Irwan Anwar.

Selain kasus kriminalitas, terdapat total 474 laporan non-kriminal yang mencakup peristiwa penemuan mayat, bunuh diri, orang hilang, kecelakaan, pelecehan, dan penemuan bayi. Irwan menyebutkan, masih ada 20 laporan terkait bencana alam.

Terkait kecelakaan lalu lintas, terdapat 1.314 kejadian yang dilaporkan pada tahun 2023, menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 765 kejadian. Sayangnya, ada 55 korban jiwa akibat kecelakaan tersebut. Sedangkan untuk tilang elektronik mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu hanya 9.882 tilang yang diterbitkan pada tahun 2023 dibandingkan 19.785 pada tahun 2022.

Menjelaskan peningkatan angka kecelakaan pada tahun 2023, Irwan menyatakan hal tersebut disebabkan adanya sistem baru pencatatan kecelakaan lalu lintas pada April 2022. Oleh karena itu, kecelakaan yang terjadi pada bulan Januari hingga April tidak dimasukkan dalam data sistem baru.

Sepanjang tahun ini, terungkap 25 kasus menonjol, antara lain peristiwa mutilasi pemain di Banyumanik, pembunuhan pengemudi ojek online di Muggas Dalam, dan kekerasan dalam rumah tangga di Tembalang. Kasus lainnya adalah pemerkosaan, pelecehan seksual di pesantren, dan penjualan bayi.

“25 kasus menonjol ini sangat memprihatinkan karena meresahkan masyarakat,” jelas Kombes Pol Irwan Anwar.

 

Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Polda Jateng, Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfi, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Operasi Lilin Candi 2023, Ops Lilin Candi 2023, Nataru Jateng 2023