Polda Jateng Minta Pengguna Medsos Tidak Viralkan Kasus Bunuh Diri, Bisa Jadi Inspirasi

Avatar photo

SEMARANG – Dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan warga Kota Semarang dihebohkan dengan terjadinya tiga kasus bunuh diri mahasiswa dari perguruan tinggi yang berbeda. Merespon peristiwa itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Satake Bayu meminta agar pengguna media sosial tidak turut memviralkan agar perilaku bunuh diri tidak menjadi inspirasi.

“Ini jangan menjadi inspirasi. Justru, dengan adanya peristiwa ini masyarakat harus lebih memperhatikan orang lain yang ada di sekitarnya,” tutur Satake, Sabtu (14/10/2023).

Belakangan ini sejumlah akun TikTok ikut mengunggah konten berkaitan dengan mahasiswi korban bunuh diri di Semarang karena banyaknya pengguna medsos yang mencari jejak digital korban. Salah satu akun bernama @majuseok terbang membuat konten dengan menyebut akun milik korban dalam keterangan videonya. Hingga berita ditulis, konten itu dibanjiri 14,7 ribu likes.

Lalu mendapat ratusan komentar dan share. Sejumlah pengguna TikTok berkomentar bila dirinya sudah tidak kuat menjalani hidup dan ingin mengikuti perilaku korban bunuh diri itu. Alhasil, banyak pengguna TikTok mencari akun milik korban yang menuliskan komentar serupa.

“Kalau ada permasalahan disarankan komunikasi ke keluarga atau siapa tahu teman yang bisa diajak curhat. Minimal keluarkan unek-unek,” imbau Satake. Baca juga: Polisi Duga Masalah Pinjol Jadi Pemicu Mahasiswi Udinus Semarang Bunuh Diri Satake juga meminta, agar masyarakat lebih bijak dalam bermedsos dengan tidak menyebarluaskan foto atau video dan menjadikan konten yang berkaitan dengan peristiwa bunuh diri tersebut.

“Sering kita imbau kepada masyarakat yang melihat kejadian yang sadis, jangan diviralkan, lah. Itu menimbulkan hal-hal kurang baik di masyarakat, salah satu sisi trauma keluarga dan jangan sampai jadi contoh menyelesaikan masalah lewat jalan pintas. Tidak dibenarkan agama dan kasihan keluarga yang tinggalkan,” tegasnya.

Menurutnya, masyarakat khususnya anak muda dari kalangan pelajar dan mahasiswa dapat memanfaatkan layanan konseling yang disediakan di setiap institusi pendidikan di Indonesia.

“Kalau mahasiswa, bisa ke layanan konseling yang ada di kampus untuk cari jalan keluar,” jelasnya. Untuk diketahui, pada Selasa (10/10/2023) lalu seorang mahasiswi berinisial N (20) ditemukan tak bernyawa usai melompat dari Mal Paragon. Polisi menemukan sepucuk surat yang ditujukan untuk ibunya. Ia meminta maaf dan mengatakan sudah tidak kuat menjalani hidup.

Pada hari berikutnya, seorang mahasiswi berinisial E (24) ditemukan tidak bernyawa di dalam kamar kos di kawasan Bulusan, Tembalang. E diduga bunuh diri dan meninggalkan surat untuk keluarganya, kekasihnya, dan orang yang diduga berada di tempatnya bekerja. Polisi menduga N memiliki masalah keuangan dan terjerat pinjaman online (pinjol).

Polda Jateng, Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfi, Kabidhumas Polda Jateng, Bidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit, Polres Rembang, Kapolres Rembang, Ajun Komisaris Besar Polisi Suryadi, Polres Pati, Kapolresta Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Polres Banjarnegara, Polrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Polres Sragen

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.