Pj Bupati Pati Pimpin Apel Siaga Karhutla untuk Meningkatkan Kewaspadaan

Avatar photo

PATI – Meskipun kebakaran hutan dalam sejarah Kabupaten Pati masih nihil terjadi, namun sejumlah personel gabungan mulai disiagakan.

Upaya ini dilakukan sejalan dengan meningkatnya kekeringan akibat dampak El-Nino yang sedang berlangsung.

Sebanyak 468 personel gabungan dari personel TNI, Polri, Unit Damkar Satpol PP Pati, BPBD Kabupaten Pati hingga relawan siap diturunkan.

Kesiapan mereka mulai diperiksa dalam Apel Siaga Karhutla di Halaman Markas Polresta Pati, Kamis (24/08/2023) pagi.

Bukan hanya para personel yang disiapkan dalam apel pagi itu, Sejumlah kendaraan hingga alat pemadam kebakaran ikut diperiksa sebelum mengatasi kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

“Mereka harus siap siaga. Apabila nanti terjadi kebakaran hutan di Pati mereka sudah dapat mengantisipasi,” kata Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro sesuai memimpin acara Apel.

Meski hingga puncak kemarau kasus kebakaran masih kosong, orang nomor satu di Pati mengatakan resiko karhutla masih berpotensi terjadi.

Apalagi kota berjuluk Bumi Mina Tani memilik 20 ribu hektare hutan jati yang berpotensi terbakar saat musim kemarau saat ini.

“Sebab kondisi seperti ini di beberapa wilayah hutan hampir seluruhnya terdapat rumput dan daun kering. Kondisi ini sangat membahayakan,” kata dia.

Henggar mengungkapkan di tengah kondisi seperti ini masyarakat ikut mencegah karhutla dengan tidak memicu kebakaran. Seperti membakar sampah maupun membuang putung rokok di lahan atau hutan.

Sementara Kapolresta Pati Kombes Pol Andhika Bayu Adhitama mengatakan karhutla berpotensi terjadi ditepian kota Pati.

Pemetaan ini lantaran letak hutan di Kabupaten Pati banyak berlokasi pada wilayah perbatasan.

“Daerah itu yang nanti menjadi perhatian kami,” kata Kombes Pol Andhika.

Potensi kebakaran yang berada di tepi kota membuat sejumlah skema harus diatur dengan seksama.

Hal inilah yang diungkapkan Kasi Damkar Pati Wahyu Widiayatmoko yang hadir dalam apel tersebut.

Wahyu menjelaskan penanganan karhutla akan menggunakan beberapa tahap berdasarkan status kebakaran terjadi.

“Biasanya akan ditangani perhutani terlebih dahulu. Tetapi ketika sudah status darurat kami akan bergerak,” tandas Wahyu.

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.