Pengakuan Mengejutkan Dukun Maut Banjarnegara dan Misteri 16 Korban Lain

Avatar photo

BANJARNEGARA, Jateng – Slamet Tohari alias Mbah Slamet pelaku pembunuhan berantai berkedok dukun pengganda uang di Banjarnegara menyampaikan pengakuan baru kepada polisi. Slamet mengaku melakukan pembunuhan sejak tahun 2011 dan ada 16 mayat korban yang masih terkubur.

“Pengakuan awal itu kan (pembunuhannya) sejak tahun 2020. Setelah dilakukan interogasi intens terhadap tersangka, nambah 16 korban. Itu dilakukan mulai tahun 2011-2012,” kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto saat ditemui di Mapolres Banjarnegara, Selasa (18/4/2023).

Polisi pun berupaya untuk mencari korban pembunuhan Mbah Slamet yang belum ditemukan itu. Dari keterangan Slamet, ada lokasi lain yang digunakan untuk membunuh dan mengubur korbannya. Lokasinya tak jauh dari tempat penemuan 12 jenazah korban Slamet di Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara.

“Kami berupaya dengan tersangka dibawa ke lokasi untuk menunjukkan tempat di mana tersangka melakukan pembunuhan dan penguburan,” jelasnya.

Proses pencarian korban oleh polisi, BPBD, dan relawan sudah dilakukan dengan menggunakan alat berat. Sayangnya, 16 mayat korban pembunuhan dari pengakuan terbaru Slamet itu belum ditemukan.

Satu unit alat berat milik BPBD Banjarnegara diterjunkan untuk mencari jenazah korban Mbah Slamet di Desa Balun. Foto: Dok BPBD Banjarnegara
“Sampai di lokasi, awalnya kita lakukan secara manual. Hari pertama jam 11.00 WIB sampai jam 17.00 WIB, kita tidak menemukan korban. Besoknya kita meminjam alat berat. Kita gali semua sampai seperti kolam tetapi belum ketemu,” ungkapnya.

Dengan hasil tersebut, pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman kasus serial killer Banjarnegara ini. Termasuk melakukan interogasi kembali terhadap Slamet soal tempat dikuburnya 16 korban lainnya.

“Ke depan kami terus melakukan interogasi terhadap tersangka sebenarnya tempat menguburnya 16 orang ini di mana,” ujarnya.

Hendri menambahkan, pihaknya tetap akan melakukan pengembangan soal pengakuan tersangka agar tidak menimbulkan tanda tanya publik. Apalagi saat ini sudah ada laporan masuk di posko pengaduan orang hilang.

“Agar masyarakat Indonesia tidak bertanya-tanya, kami akan terus dalami. Dan laporan yang masuk ke posko pengaduan orang hilang sudah ada 22 laporan. Dari jumlah itu, 8 di antaranya sudah teridentifikasi dan dibawa keluarganya. Yang lain masih menunggu hasil tes DNA,” imbuhnya.

Sumber: detik.com

 

Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Banjarnegara, Polres Rembang, Kapolres Rembang, Pemkab Rembang, Kabupaten Rembang, Rembang, Polrestabes Semarang, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kodya Semarang, Polres Batang, Kabupaten Batang, Pemkab Batang, Batang, Polres Pati, Kabupaten Pati, Pemkab Pati, Pati, Polres Demak, Kabupaten Demak, Pemkab Demak, Demak, Polda Jateng, Jateng, PoldaJawaTengah, JawaTengah, Polri, Polisi, Kalbar, Polda Kalbar, KalimantanBarat, Polres Pangandaran, Pangandaran, OKC 2023, Ops Ketupat Candi 2023, Operasi Ketupat Candi 2023