Berita  

Penarikan Pupuk Subsidi Hingga Naiknya Pakan, Masyarakat Mengeluh

Avatar photo

PATI, Jateng – Sejumlah lika-liku harus dirasakan oleh pembudidaya ikan bandeng di Kabupaten Pati.

Kenaikan pakan ikan hingga penarikan pupuk subsidi memberi dampak terbesar di kalangan budidaya.

Seperti yang dirasakan pembudidaya ikan bandeng di Desa Langgenharjo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Pardi (50) beberapa waktu lalu. Menurut Pardi pakan ikan terus menunjukkan angka kenaikan dalam setahun belakangan.

Pardi saat ditemui di tambak ikannya bahkan menunjukkan lima karung bekas pakan ikan dengan merk berbeda yang ia gunakan. Anehnya kelima merk pakan ikan dijelaskan oleh Pardi seolah kompak menaikan harga dalam waktu berdekatan.

“Satu karung berisi 30 kg harganya menyentuh Rp 227 ribu. Naik Rp 10 ribu dari harga sebelumnya,” kata Pardi belum lama ini.

Meski kenaikan tidak banyak, bagi Pardi yang berstatus penyewa lahan tambak, harga tersebut memberatkan. Pasalnya dalam satu minggu dirinya harus menghabiskan empat karung pakan untuk diberikan di tambak seluas setengah hektare tersebut.

“Apalagi menjelang musim kemarau biasanya pakan yang harus diberikan jauh lebih banyak. Sebab air tambak menjadi hangat biasanya bagus untuk pertumbuhan ikan. Semakin banyak pakan, semakin cepat besar dan semakin cepat panen juga,” lanjut Pardi.

Harga kenaikan ini semakin memberatkan bagi Pardi mengingat harga ikan badeng hasil tambaknya tidak cukup bagus. Saat ini dalam ikan bandeng ukuran medium atau berisi 8 hingga 10 ekor, hanya dihargai Rp 18 ribu hingga 20 ribu per kilo. Sedangkan ukuran ikan besar 2 hingga 4 Rp 23 ribu hingga 25 ribu.

Berdekatan dengan Pardi, pembudidaya ikan bandeng lainnya, Tono (45) juga mengeluhkan yang serupa. Menurutnya harga pakan ikan membuat dirinya harus pintar-pintar mengatur hasil penjualan ikan yang ia panen.

Apalagi kondisi semakin dipersulit seiring ditariknya pupuk subsidi yang digunakan oleh para pembudidaya ikan. Dirinya kini harus mengecer dengan harga yang lumayan tinggi.

“Kami harus mencari eceran seharga Rp 12 ribu kg. Padahal kebutuhan kami kurang lebih sekitar 20 Kg dalam satu hektare,” kata Tono.

Keberadaan pupuk kimia dinilai penting bagi petambak ikan bandeng seperti dirinya. Biasanya pupuk ini digunakan oleh para pembudidaya ikan untuk ditabur ke lahan tambak yang baru di buka. Tono meyakini cara ini untuk membuat habitat di dalam. tambak baik bagi para ikan.

Baik Tono maupun Pardi berharap penarikan pupuk subsidi yang dibutuhkan oleh pembudidaya ikan bandeng dapat dibatalkan. Mengingat kebutuhan para pembudidaya tidak sebanyak kebutuhan para petani. (seto)

Sumber : suaramerdeka