Berita  

Penampakan Pocong di Lasem Rembang Gegerkan Warga

Avatar photo

REMBANG, Jateng – Warga di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, digegerkan dengan teror penampakan pocong. Peristiwa itu terjadi di Dukuh Kranggan, Desa Sumbergirang dan Dukuh Demungan, Desa Jolotundo.

Salah satu warga RT 02 RW 06, Dukuh Kranggan, Widodo mengaku dirinya melihat penampakan pocong di depan rumah tetangganya, dekat pohon jeruk, pada Selasa (3/7) malam.

Widodo juga mengungkap, selain dirinya, satu orang warga yang lainnya sebelumnya juga melihat teror yang sama di desanya.

“Yang melihat saya sama warga yang lain itu. Saya itu pas Selasa malam Rabu, sekitar jam 12 atau 1 malam. Pocongnya di dekat pohon jeruk ini, depan rumah tetangga saya ini. Lah saya lihatnya dari rumah saya kebetulan dekat. Saya ya kaget, terus saya panggil anak saya,” kata Widodo saat ditemui detikJateng, Sabtu (8/7/2023) di lokasi kejadian penampakan pocong.

“Tapi setelah dikejar anak saya, itu pocongnya melompat ke arah situ (barat) di sekitar pohon-pohon pisang. Kalau satunya (warga satunya yang melihat) kelihatannya, itu sebelum saya,” imbuh Widodo.

Widodo menduga penampakan pocong tersebut merupakan ulah oleh orang yang iseng. Sebab dari yang ia lihat, gerak-gerik penampakan pocong seperti orang yang menakut-nakuti.

“Kalau yang dari saya lihat itu sepertinya bukan asli. Orang iseng. Orang pocongnya itu kayak nakut-nakuti. Badannya digoyang-goyangkan ke kanan-kiri. Pas dikejar anak saya terus melompat-lompat ke sekitar pohon pisang. Pas dicari-cari terus nggak ada,” jelasnya.

Teguh Mardiono, tetangga Widodo, mengatakan semenjak terjadinya teror penampakan pocong empat hari yang lalu, warga desa menjadi resah.

Pasalnya, kepercayaan warga tentang mitos yang meyakini kalau ada penampakan pocong biasanya adalah ulah oleh orang-orang yang mencari pesugihan.

“Ya jelas resah. Warga sini sampai berjaga-jaga. Sudah empat malam. Soalnya warga kan juga percaya mitos ya, kalau ada penampakan pocong, biasanya untuk menakut-nakuti, kalau ada yang kaget, itu yang jadi pocong hartanya bertambah,” imbuhnya.

Sementara itu, saat dimintai konfirmasi terkait sejumlah video yang merekam penampakan pocong yang beredar di pesan berantai dan medsos yang dinarasikan lokasinya di Desa Kranggan, Teguh menerangkan lokasi yang ada di video tidak identik dengan lokasi kejadian yang di desanya.

“Sepertinya kalau video yang viral itu, itu bukan di sini. Kemungkinan video lama. Ya itu (video) kan muncul setelah ramai kejadian yang penampakan pocong di sini,” papar Teguh.

Rumah Warga Diketuk

Selain teror penampakan pocong, salah satu rumah milik Tarmini, warga RT 04 RW 06 Dukuh Kranggan, Desa Sumbergirang, diketuk pada saat malam hari.

“Itu yang rumah saya ditotok itu pada malam Kamis, jam 12 atau satu itu. Karena kan sebelumnya ada kabar pocong itu. Terus ada yang totok pintu rumah saya, saya dan anak saya nggak berani keluar. Takut. Kalau notoknya cuman sekali saja, tapi suaranya jelas, itu pintu rumah saya,” ungkap Tarmini saat ditemui di rumahnya.

Terpisah, Kapolsek Lasem AKP Arief Kristiawan mengatakan pihaknya sudah melakukan patroli di dua lokasi kejadian.

“Isu itu berawal dari berita yang kami peroleh dari masyarakat tanggal 6 Juli kemarin sekitar pukul 21.30 mendapat kabar bahwasannya di wilayah hukum kami tepatnya di Kranggan, Sumbergirang dan Demungan ikutnya Jolotundo. Kami langsung turun ke lapangan bersama rekan-rekan dan warga melaksanakan patroli yang ada informasi penampakan hantu pocong tersebut,” ujar Arief saat ditemui detikJateng di kantornya.

Sementara terkait video penampakan pocong yang beredar dan dinarasikan lokasi kejadiannya di Dukuh Kranggan dan Demungan, kata Arief itu tidak benar. Sebab lokasi pengambilan video dengan lokasi kejadian penampakan pocong di dua desa di Lasem tidak sama.

“Berbekal video yang kami dapat kami cek dan kami cocokkan satu per satu, ternyata tempat yang kami dapati di Kranggan dan Demungan itu tidak identik dengan video yang beredar,” tegas Arief.

Pihaknya mengimbau warga tidak perlu panik. Sebab dari kepanikan yang berlebihan itu nanti dikhawatirkan akan memicu para pelaku-pelaku kejahatan berbuat tindak pidana.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Jateng, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Pati, Polres Batang, Polres Humbahas, Polda Sumut, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, AKBP Hary Ardianto, Polres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi