Pemuda Warga Semarang Tewas Penuh Luka Tusuk di Depan Puskesmas Rowosari Tembalang, Begini Kronologinya

Avatar photo

Semarang – Seorang pria warga Kampung Meteseh, Kecamatan Tembalang meregang nyawa saat dilarikan ke Rumah Sakit KRMT Wongsonegoro Semararang.

Korban tewas diduga akibat pengeroyokan dan penusukan oleh sejumlah orang tak dikenal di depan Puskesmas Rowosari, Jalan Tunggu Raya Kecamatan Tembalang, Minggu (22/7/2023) sekitar pukul 01.00.

Terlihat, masih jelas bercak darah berada di depan pintu gerbang Puskesmas Rowosari, persisnya sebelah gapura menuju pemukiman warga, belakang Taman Meteseh.

Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Semarang, korban berinisial EAA, 27, warga Kampung Klipang, Meteseh, Kecamatan Tembalang.

Korban mengalami sejumlah luka tusuk di tubuh bagian punggung. Namun belum diketahui penyebab terjadinya pengeroyokan dan para pelaku.

Ketua RW 9, Meteseh, Nuryanto, membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun, pria ini mengakui tidak mengetahui segera persis awal mulai terjadinya.

Menurutnya, mengetahui kejadian ini saat keluar rumah hendak menuju pasar masih satu wilayah di Meteseh.

“Jam empat, ada rame-rame disitu. Dapat kabar ada kejadian itu. Katanya pada mabuk, terus kejadian itu, orangnya (korban) meninggal. Tadi dapat kabar sekitaran jam 09.00 an,” ungkapnya saat ditemui Jawa Pos Radar Semarang, Minggu (22/7/2023).

Nuryanto membeberkan, sebelum peristiwa terjadi korban bersama teman-temannya nongkrong di area Taman Meteseh, sejak Sabtu (21/7/2023) sekitar pukul 21.00.

Detik-detik menjelang kejadian, pria ini juga sempat mendengar suara gaduh dari lokasi sekitaran taman.

“Jam 9 malam, sudah pada mabuk ditaman. Terus pas kejadian itu ada suara teriakan. Itu yang tau persis malah penjual nasi goreng, pas masih jualan,” jelasnya.

Nuryanto juga menyebutkan, putranya berada di dalam warung Borjo samping gang, sebelah puskemas. Bahkan, putranya juga yang membawa korban diantar ke rumah sakit RSUD KRMT Wongsonegoro.

“Itu anak saya pas di dalam Borjo, mainan game di HP, wifinan. Terus pas ada rame-rame keluar. Tapi kejadian persisnya dia ta tau. Terus disuruh orang ngantar ke rumah sakit, dibonceng kan diapit, dia (korban) di tengah, dan belakang temannya,” jelasnya.

Awalnya, Nuryanto juga tak mengetahui kalau anaknya yang mengantarkan korban ke rumah sakit. Menurutnya, mengetahui saat pagi hari, dan melihat anaknya pulang dengan pakaian bagian belakang berlumuran darah.

“Dia cerita, aku bar ngeterke nek rumah sakit. Katanya pakaian mau dibuang. Saya gak boleh. Tapi begitu dapat kabar korban meninggal, terus pakaiannya anak saya tak suruh buang, ya untuk ngilangke sial,” jelasnya.

Kejadian ini, sejumlah kepolisian dari Polsek Tembalang juga telah mendatangi lokasi melakukan olah TKP. Sementara, Kapolsek Tembalang, Kompol Wahdah Maulidiawati, saat dihubungi koran ini belum memberikan respon.

sumber : radarsemarang.jawapos.com

 

Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Polda Jateng, Jateng, Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Batang, Polres Humbahas, Polda Sumut, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, AKBP Hary Ardianto, Polres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, Polres Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi, Polres Pati, Kapolresta Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.