Berita  

Pemuda Muhammadiyah Siap Jadi Lembaga Pemantau Independen Pemilu 2024

Avatar photo

JAKARTA –  Menjelang Pemilu 2024, sejumlah bakal calon legislatif (bacaleg) melakukan beragam cara untuk mendapatkan kemenangan. Selain taktik dan strategi mobilisasi massa, para bacaleg juga melakukan cara-cara di belakang layar.

“Komitmen kita adalah bagaimana untuk tetap mengawal pemilu lebih baik,” kata Ketua Pemuda Muhammadiyah dalam Agenda diskusi publik yang diselenggarakan oleh Pemuda Muhammadiyah di D’ Hotel, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (24/9).

Infa Wilindaya yang berbicara pada diskusi publik bertema ” Pemuda Muhammadiyah Dukung Ulama serta Lawan Hoax dan Hate Speech”. Ulama tentu punya fungsi penting, istimewa dan strategis. Adapun yang disesalkan adalah ulama dilibatkan dalam politik. Mestinya ulama berada di atas semua pihak yg berkompetisi. Kalau ulama berpihak pada salah satu, potensi politisasi keulamaan akan jadi tinggi.

Potensi politisasi agama cenderung tinggi tapi itu saat ini fenomena kehidupan politik bangsa ini. Dimana banyak pihak yg berlomba masuk politik, baik ulama, pastor, pendeta, dan sebagainya. Kalau semua masuk ke politik, siapa penjaga hati umat, siapa yang jembatani antara umat dan umaro.

Kedua belah pihak sebetulnya relatif sama manfaatkan ulama. Satu posisi sebagai cawapres, satu lagi dalam posisi legitimasi pengusungan calon penantang juga berdasarkan pada legitimasi ulama, walaupun ulama yang disebutkan dapat diperdebatkan juga kualitasnya dan independensinya, termasuk keulamannya.

Ketika ulama masuk politik, dia berhenti sebagai ulama. Sama seorang cendekiawan masuk politik akan berhenti sebagai cendekiawan. Tidak bisa jadi cendekiawan dan politisi secara bersamaan, kalau ada yang klaim bisa melakukannya saya kok menangsikannya. Cawapres boleh jadi cawapres, boleh saja. Tapi bahwa ketika ulama menjadi wagub atau wapres dia berhenti sebagai ulama, “tuturnya.

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.