BATANG, Jateng – Kabupaten Batang saat ini punya 32 desa wisata. Mayoritas menyajikan keindahan alam Batang yang punya ciri khas pegunungan hingga pantai. Namun, seluruhnya masih berstatus sebagai rintisan.
Dinas Pariwisata berupaya mendongkrak desa-desa wisata tersebut agar naik kelas. Dari yang berstatus rintisan menjadi berkembang. Hal itu bisa dicapai dengan kemandirian pengelolaan.
“Di Batang 32 desa wisata. Lokasinya tersebar di beberapa kecamatan, seluruhnya masih aktif dan semuanya statusnya rintisan. Belum ada yang berkembang dan maju. Perlu dorongan agar ada kemandirian pengelolaan,” tegas Kepala Disparpora Kabupaten Batang, Yarsono, Selasa (6/6).
Menurutnya, masing-masing desa wisata itu punya kelebihan dan kekurangan. Pengelolaannya dilakukan oleh Pokdarwis maupun BUMDes. Banyak dukungan dari pemkab dan provinsi agar desa wisata itu tetap ada, tidak hanya sekadar nama.
Beberapa desa wisata di antaranya Silurah, Sodong, Gringgingsari, Pandansari, Tombo, Kembanglangit, Lobang, Sangubanyu, dan Besani.
Tidak hanya wisata alam, ada juga wisata buatan. Tentunya masih dengan menyajikan suasana alam yang indah dipadukan dengan wahana-wahana menarik, seperti di Kembanglangit.
Kegiatan pengembangan desa wisata biasanya dilakukan melalui forum komunikasi desa wisata. Baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Di tingkat provinsi ada kegiatan satu bulan sekali. Saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti desa wisata mana saja yang bisa naik status menjadi berkembang. Saat ini masih dalam proses verifikasi.
“Gambaran desa wisata itu salah satunya dihitung dari kemandirian, sehingga menjadi berkembang hingga maju,” tandasnya. (aslama)
Sumber: radarsemarang.jawapos.com
Polres Batang, Kapolres Batang, Pemkab Batang, Kabupaten Batang, Polres Sukoharjo, Polres Rembang, Polda Jateng, Jateng, Polres Humbahas, AKBP Hary Ardianto, Polda Sumut, Polres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, Polda Kalteng, PolisiNgajiPolisiNyantri, SeduluranSaklawase
