Mengabarkan Fakta
Indeks

Pembangunan Tol Semarang-Demak Terkendala Pembebasan Lahan

DEMAK – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyiapkan ruang dialog untuk warga Demak yang masih menolak lahannya dibebaskan untuk proyek Tol Semarang-Demak sebagai tanah musnah. Pendekatan dengan dialog ini dibuka, untuk memberikan sosialisasi kepada warga Demak.

Proses pembebasan lahan tersebut kini masih terkendala atas harga yang ditentukan. Hingga kini warga pemilik ratusan bidang dari di Desa Purwosari, Desa Bedono, dan Desa Sriwulan masih menolak pembahasan itu.

“Saya berterima kasih kepada warga yang sudah ikhlas untuk membantu. Untuk yang belum, tolong dong dibantu. Kita siap dialog apa saja yang mesti kita sampaikan. Intinya tinggal soal ganti rugi atau kerahiman, nanti akan kita bicara dengan mereka. Kita lakukan pendekatan personal,” kata Ganjar saat ditemui di Hotel Novotel Solo, Jumat (25/11/2022).

Dengan adanya Tol Semarang-Demak ini, menurut Ganjar akan memperlancar arus lalu lintas di sana. Sebab, jalan tol itu disebut bisa memecah kepadatan arus kendaraan yang terjadi di Jalur Pantura.

Dia mencontohkan saat ada perbaikan Jembatan Wonokerto, kemacetan panjang terjadi. Bahkan hingga berjam-jam, sehingga dikeluhkan warga.

“Kan kemarin macetnya luar biasa saat satu jembatan dibuat. Macetnya panjang sekali, sampai 2-3 jam. Kita percepat dengan membuka tol, ternyata bisa mengurai lebih cepat, jembatan diselesaikan dengan cepat maka beres,” ucapnya.

Ganjar berharap proses pembebasan lahan ini bisa berlangsung cepat untuk mengatasi persoalan kemacetan di Jalur Pantura. Semakin lama masalah ini diselesaikan, Ganjar mengatakan akan membuat persoalan baru dalam pengelolaan arus lalu lintas.

“Artinya kalau kemudian masyarakat ikhlas untuk membantu dengan tanahnya. Dan masih berdebat dengan tanahnya ini dimusnahkan atau tidak ini diikhlaskan, untuk kita bantu, dugaan saya kontribusinya bisa membantu kelancaran yang ada disana. Sekaligus kita pakai untuk membendung laut sebenarnya. Ya, tapi kami paham masih butuh penjelasan-penjelasan,” ujarnya.

Untuk melakukan pendekatan dengan warga ini, Ganjar mengatakan akan membentuk tim khusus. Sebab, setelah Mahkamah Agung (MA) mengabulkan gugatan uji material tanah musnah tol Demak, Pemprov Jateng ingin segera menindaklanjuti.

“Kita harus segera membereskan, karena waktu 1 tahun setelah pengadilan atas gugatan masyarakat ini, penting untuk segera kita tindaklanjuti agar tidak terlambat,” kata dia.

“Nanti tim khususnya dibentuk, akan secara menyeluruh,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, warga di tiga desa di Sayung, Demak belum bersedia melepaskan tanahnya yang terkena abrasi untuk proyek tol. Alasannya, pemerintah menetapkan status lahan yang telah menjadi perairan itu sebagai tanah musnah.