Pembangunan Pabrik Samator Terbesar di Batang, Nilai Investasi Capai Rp500 Miliar

Avatar photo

BATANG, Jateng –  Upaya pemerintah merayu investor agar masuk ke Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) semakin terlihat. Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan investasi konsorsium LG Energy Solution pada pertengahan tahun lalu, kini PT Samator Indo Gas juga masuk ke kawasan ini dengan nilai investasi mencapai Rp 500 miliar.

“Bakal memberi nilai lebih bagi kawasan ini dalam menyediakan suplai gas industri bagi tenant kawasan lainnya. Menyusul KCC Glass, Rumah Keramik, Yih Quan dan Wavin. Kami berharap pembangunan pabrik Samator bisa terlaksana tepat waktu dan bisa beroperasi serta menyerap tenaga kerja tahun depan,” ungkap Direktur Utama PT KITB Ngurah Wirawan, Jumat (17/3/23).

KCC Glass merupakan salah satu investor awal yang masuk ke KITB. Perusahaan asal Korea Selatan ini tengah membangun pabrik dan diproyeksikan akan menjadi salah satu pabrik kaca terbesar se-Asia Tenggara.

Nyatanya investor asing dan perusahaan dalam negeri bisa langsung bekerja sama karena KCC Glass menjadi pelanggan pertama Samator di KITB, utamanya setelah pabrikan beroperasi yang dijadwalkan pada 2024 mendatang.

“Ini plant terbesar yang kami investasikan, nilai investasinya setengah triliun rupiah. Kita juga bangun 16 fueling station. Ini untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit dan industri,” timpal Direktur Utama PT Samator Indo Gas, Rahmad Harsono.

Presiden Jokowi dan rombongan menggunakan mobil listrik dalam rangkaian kendaraan yang membawanya ke Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Foto: Presiden Jokowi dan rombongan menggunakan mobil listrik dalam rangkaian kendaraan yang membawanya ke Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi dan rombongan menggunakan mobil listrik dalam rangkaian kendaraan yang membawanya ke Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Adapun pabrikan gas ini membangun air separation plant di Kawasan Industri Terpadu Batang yang merupakan pabrik terbesar perusahaan, atau pabrik ke-56.

Padahal mulanya, Kawasan Industri Batang disiapkan untuk menggaet investor dari luar negeri, khususnya melakukan relokasi pabrik baik dari China maupun dari beberapa negara lain termasuk Korea dan Jepang. Hal ini tak lepas dari kekesalan Jokowi ketika melihat banyak investor justru lebih tertarik masuk ke Vietnam.

Jokowi kesal karena Indonesia kalah bersaing dengan negara-negara tetangga dalam menarik investasi. Perusahaan-perusahaan China yang melakukan ekspansi ke Asia Tenggara, banyak yang memilih untuk pindah ke Vietnam, Malaysia, Thailand dan Kamboja. Batang pun menjadi jurus untuk menarik investor dan juga mampu menarik pabrikan lokal.

“Dari investor-investor yang kita temui, dan catatan yang disampaikan Bank Dunia kepada kita, dua bulan yang lalu ada 33 perusahaan di Tiongkok keluar, 23 memilih Vietnam, 10 lainnya pergi ke Malaysia, Thailand, Kamboja. Nggak ada yang ke kita,” kata Jokowi, Rabu beberapa waktu lalu.

sumber: cnbc

 

#POLDA JATENG, #JATENG, #JAWA TENGAH, #POLRESTABES SEMARANG, #POLRES REMBANG, #POLRES DEMAK, #POLRES BANJARNEGARA, #POLRES PATI, #POLRES SEMARANG, #POLRES BATANG, #SEMARANG, #PATI, #DEMAK, #BANJARNEGARA, #BATANG, #UNGARAN, #POLRI NEWS, #DENSUS, #POLRI, #BANSOS POLDA, #POLDA DAN COVID, #VAKSINASI POLDA, #LISTYO SIGIT, #OKNUM POLISI, #HUMAS POLRI, #HUMAS, #DIVHUMAS, #BIDHUMAS POLDA JATENG