Pembangunan Jembatan Wonokerto Akibatkan Macet Parah, Anggota DPR Minta Tol Semarang-Demak Dibuka

Avatar photo

Demak – Pembangunan jembatan Wonokerto Demak yang menghubungkan jalur Pantura Kudus-Semarang berdampak terhadap kelancaran arus lalu lintas, kemacetan cukup parah kerap terjadi setiap harinya.

Anggota DPR RI Abdul Wachid menuturkan, kemacetan tersebut berdampak serius terhadap perekonomian warga pantura, lantaran sudah terjadi berbulan-bulan.

Ia pun meminta agar jalan tol Semarang-Demak, terutama di Seksi 2 (Sayung-Demak) bisa dioperasionalkan sementara.

“Akibat pembangunan jembatan Wonokerto-Demak, jalur pantura macet parah sudah berbulan-bulan,” kata Abdul Wachid, dalam keterangan tertulis, Rabu (19/10/2022).

Anggota DPR RI yang juga Ketua Gerindra Jawa Tengah, Abdul Wachid.
Anggota DPR RI yang juga Ketua Gerindra Jawa Tengah, Abdul Wachid. (ist/dok pribadi)

Menurutnya, kerugian secara ekonomi ditimbulkan akibat kemacetan yang terjadi ini.

Hal itu lantaran moda transportasi sebagai penunjang pergerakan ekonomi masyarakat terhambat mobilitasnya karena kemacetan tersebut.

“Kalau dihitung secara ekonomi kerugian masyarakat pengguna jalan pantura bisa mencapai ratusan milyar Rupiah.

Jelas berdampak ke mobil angkutan barang, angkutan jasa serta pengguna jalan pribadi.

Bayangkan berapa BBM yang terbakar akibat antrean yang rata-rata dua sampai tiga jam dengan ribuan mobil selama 24 jam,” papar pria yang juga menjabat Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah ini.

Selain itu, Wachid mengungkapkan, dampak kemacetan tersebut juga berpengaruh terhadap kualitas barang yang diangkut.

“Ditambah lagi kiriman barang tidak bisa tepat waktu.

Bisa menimbulkan kerugian barang tidak segar atau busuk,” jelasnya.

Bahkan berdasarkan pengalaman sehari-harinya, Wachid mengatakan, kemacetan yang terjadi dengan adanya pembangunan jembatan Wonokerto bisa menghambat waktu hingga berjam-jam.

“Saya sering melewati jalan tersebut dari Jepara ke Semarang atau sebaliknya, merasakan tidak nyaman dengan macet berjam-jam.

Saya amati pekerjaan jembatan Wonokerto Demak ini terkesan lambat sekali,” keluh Wachid.

Semestinya, Wachid menyarankan agar tim pengawasan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) seharusnya sering cek atau sidak lokasi proyek yang terkesan lambat ini.

“Mestinya jenis pekerjaan proyek di jalur utara baik jalan maupun jembatan dikerjakan 24 jam penuh dengan 3 sif pekerjaan.

Biar cepat selesai.

Atau jalur tol Demak-Sayung yang pekerjaannya sudah 90 persen, bisa di buat mengatasi kemacetan dengan mengalihkan mobil kecil bisa lewat jalur tol adapun bus dan truk tetap lewat jalur pantura, dengan begitu kemacetan diharapkan tidak terlalu parah,” harap Wachid.

Wachid juga mendorong agar kolega-koleganya di DPR yang merupakan mitra kerja Kementerian PUPR melakukan pengawasan dengan turun langsung ke lapangan guna memastikan proyek tersebut berjalan lancar dan tidak merugikan masyarakat pengguna jalur pantura.

“Saya minta teman-teman DPR RI Komisi 5 segera turun lakukan sidak ke proyek pembangunan jembatan Wonokerto- Demak.

Apakah pekerjaan nya sudah sesuai progres apa tidak.

Saya berharap dibuka sementara Jalur Tol Demak sayung untuk mobil Pribadi atau mobil kecil,” imbuh anggota Komisi VIII DPR RI itu.