Semarang – Pemadaman kebakaran TPA Jatibarang terus diupayakan termasuk dengan meminta bantuan BNPB lewat helikopter water boombing. Helikopter direncanakan datang sore ini dan beraksi besok pagi.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanto Rahayu (Ita) dalam rapat koordinasi kewaspadaan wilayah terhadap bencana kebakaran di Balai Kota Semarang. Dari informasi yang ia peroleh, helikopter datang dari Kalimantan Tengah sebelum tiba di Semarang.
“Dari Kalimantan singgah ke Surabaya terus Semarang. Base-nya nanti di Semarang, kalau yang kemarin kan di Solo. Rencana datang sore ini, besok pagi (mulai aksi),” kata Ita di situation room Balai Kota Semarang, Senin (9/10/2023).
Ia menjelaskan kebakaran di zona aktif TPA Jatibarang yang terjadi sejak hari Jumat (6/10) itu masih belum diketahui penyebabnya. Selain terkait kondisi alam, ada dugaan akibat kelalaian manusia.
“Penyebab belum tahu. Kalau lihat seperti itu bisa juga human error kan itu ada di pinggir jalan. Ada yang seberangnya kandang sapi,” ujarnya.
Ita pun akan memasang CCTV di sekitar TPA Jatibarang karena sejak 18 September 2023 lalu terjadi beberapa kali kebakaran mulai dari zona pasif dan juga zona aktif. Ia juga mengusulkan ada CCTV termal yang bisa mendeteksi panas.
“Saya minta Dinas Lingkungan Hidup pasang CCTV dan memperketat orang masuk. Kemarin ternyata belum. Minta juga CCTV termal untuk deteksi dini,” jelas Ita.
“Ternyata belum ada APAR (alat pemadam api ringan), kita minta APAR. Sama yang (pemadam) motor, pakai motor seperti Viar (roda tiga),” imbuhnya.
Sementara itu, hari ini asap masih mengepul di TPA Jatibarang tepatnya di zona 2, 3, dan 4. Petugas pemadam bekerja 24 jam secara bergantian.
Ita dalam rapatnya juga menginstruksikan camat dan lurah yang hadir untuk menginventarisir lahan kosong di wilayahnya. Sebagai antisipasi kebakaran di lahan kosong, para Lurah diminta menghubungi pemilik lahan untuk memotong rumput atau antisipasi kebakaran.
“September ini laporan dari dinas ada 138 kebakaran. Kebanyakan alang-alang dan lahan Perhutani,” terang Ita.
“Dari situ memang temen-temen camat-lurah harus diberi lagi penegasan kemudian sekaligus minta data-data. Minta data untuk bikin surat imbauan. Pemilik yang punya lahan kosong agar untuk dibersihkan,” pungkasnya.
sumber: detikjateng
Polda Jateng, Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfi, Kabidhumas Polda Jateng, Bidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit, Polres Rembang, Kapolres Rembang, Ajun Komisaris Besar Polisi Suryadi, Polres Pati, Kapolresta Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Polres Banjarnegara, Polrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Polres Sragen
Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.