Ngeri! Ahli Psikologi Beberkan 3 Faktor Mengenai Mbah Slamet Banjarnegara

Avatar photo

BANJARNEGARA, Jateng – Ahli Psikologi dari Esensia Psychology Consultant, Irgahayu Madhina, beberkan faktor pendukung Mbah Slamet Banjarnegara Dukun Pengganda Uang, Jawa Tengah, dengan mudah habisi seluruh korbannya.

Penjelasan cukup mengejutkan datang dari Ahli Psikologi Esensia Psychology Consultant, Madhina.

Dalam pernyataan yang dilansir dari Bonsernews.com, Minggu 16 April 2023, Madhina menyebutkan Mbah Slamet bisa dengan mudah menghabisi korbannya karena masih melekatnya kepercayaan dalam diri sebagian orang tentang kesaktian yang dimiliki dukun.

Atas kepercayaan inilah, korban tersebut termakan bujuk rayu Mbah Slamet yang mengatakan bisa menggandakan uang sesuai dengan yang diberikan sebagai mahar ritual.

Sehingga, atas bujuk rayuan serta kepercayaan ini Mbah Slamet memanfaatkan kelengahan para korban, dan dengan mudah menghabisinya satu persatu.

Madhina menjelaskan, ada tiga faktor pendukung penyebab masyarakat masih percaya dengan dukun.

“Cara berpikir irasional adalah cara berpikir yang banyak dipengaruhi perasaan dan pikiran yang bias dan tidak logis,” ungkap Madhina.

Selain itu, Madhina menerangkan, cara berpikir irasional ini mengakibatkan seseorang dengan mudah akan percaya ketika diiming-imingi tentang hal yang bisa membuat keuntungan baginya.

“Ketika sudah berpikir seperti itu, maka orang tersebut mudah percaya ketika dihadapkan dengan iming-iming dan data palsu yang diberikan oleh pelaku,” bebernya.

Kemudian, korban yang telah dibutakan oleh materialisme juga menjadi faktor lain yang menyebabkan beberapa masyarakat dan korban mudah percaya terhadap kepalasuan Mbah Slamet.

“Saat materialisme sudah menyatu, dan keinginan untuk meningkatkan kondisi ekonomi. Maka dengan mudah akan terperangkap dalam jebakan,” tuturnya.

Lebih lanjut Madhina menyebutkan, faktor yang menjadi pendukung Mbah Slamet melancarkan aksinya terhadap para korban yakni, Immoralitas.

Faktor moral yang minim dari masyarakat ataupun korban, menyebabkan diri tak mampu menilai baik dan buruk suatu cara, dan permisif terhadap cara-cara curang untuk mendapatkan sesuatu hal.

“Ketiga faktor ini banyak ditemukan pada masyarakat dengan tingkat pendidikan ilmu pengetahuan dan agama yang rendah,” tukasnya.

Sumber: sumeks.disway.id

 

Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Banjarnegara, Polres Rembang, Kapolres Rembang, Pemkab Rembang, Kabupaten Rembang, Rembang, Polrestabes Semarang, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kodya Semarang, Polres Batang, Kabupaten Batang, Pemkab Batang, Batang, Polres Pati, Kabupaten Pati, Pemkab Pati, Pati, Polres Demak, Kabupaten Demak, Pemkab Demak, Demak, Polda Jateng, Jateng, PoldaJawaTengah, JawaTengah, Polri, Polisi, Kalbar, Polda Kalbar, KalimantanBarat