Nasib Terkini Siswi SMKN 1 Sale Rembang yang Ungkap Pungli, Kasek Buat Pengakuan: Wali Murid Ikhlas

Avatar photo

REMBANG, Jateng – Terungkap nasib terkini siswi SMKN 1 Sale Rembang, Jawa Tengah yang viral ungkap pungutan liar (pungli) berkedok infak di sekolahnya.

Praktik di SMKN 1 Sale Rembang terungkap saat si siswi berdialog dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Hal itu membuat Kasek atau Kepala Sekolah SMKN 1 Sale Rembang dibebastugaskan.

Sang Kasek pun membuat pengakuan.

Sebelumnya, pada Senin (10/7/2023), Ganjar Pranowo berdialog dengan sejumlah siswi peserta seminar di Pendopo Kantor Bupati Rembang.

Satu siswi berkerudung putih dan berjas abu-abu gelap memegang mikrofon berkesempatan berdialog dengan Ganjar.

“Saya asal sekolah dari SMKN 1 Sale,” ujar siswa tersebut pada video yang diunggah akun @ganjar_pranowo pada Selasa (11/7/2023).

“Sekolahnya bayar?”

“Bayar untuk uang gedung,” jawabnya.

“Hah?” Ganjar mengerutkan alis.

“Uang gedung,” jawabnya lagi.

Baca juga: Mantan Kepsek yang Dicopot Ganjar Beber Alasan Pungutan Infaq, Jujur yang Dialami: Belum Terealisasi

“SMK Negeri?” tanya Ganjar lagi

Mengangguk, menjawab kembali “Infaq.”

“SMK Negeri?” Ganjar mengulangi pertanyaan.

“Iya.”

“Ooh… Ini.. Infaknya berapa?” tanya Ganjar lagi.

“Setiap naik kelas beda.”

“Iya kamu berapa terakhir?”

“Rp 300 ribu.”

Baca juga: Nasib Terkini Kepala Sekolah di Rembang yang Tarik Pungli, Ganjar Pranowo: Saya Tak Menduga

“Benar ya? Ini ciri-ciri kepala sekolahnya habis ini bermasalah sama gubernurnya,” ujar Ganjar yang disambut tepuk tangan hadirin.

“Ini kreativitasnya sekolah. Sudah kita larang, tidak boleh ada pungutan, ngeyel (bandel). Oh ini bukan pungutan Pak Gubernur, ini infak. Saya pastikan nanti saya suruh kembalikan itu. Kalau enggak nanti kepala sekolahnya aja yang…” urai Ganjar.

“Terima kasih Pak,” ujar siswi tersebut.

“Suruh berhenti jadi kepala sekolah.”

Pada kolom komentar di video yang terpantau pada Rabu (12/7/2023) ditayangkan 7,8 juta kali, disukai 583 ribu akun, dan berisi 12.800 komentar, sejumlah warga menanyakan bagaimana nasib siswi tersebut.

“Nasib mbaknya gimana ya?” tanya seorang netizen di kolom komentar instagram Ganjar yang memposting momen tanya jawab dengan siswi SMKN 1 Sale.

Pertanyaan itu juga direspon netizen lain yang khawatir dengan siswi yang membongkar praktik pungutan itu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Jawa Tengah, Dr Uswatun Hasanah, mengatakan selain mendalami soal praktik pungutan itu.

Terkait siswi yang membongkar soal itu juga diberi perhatian berupa pendampingan.

“Terkait siswa yang ditanyai gubernur, saat itu juga kami langsung minta dilakukan pendampingan supaya tidak terjadi perundungan,” ujarnya dikutip dari siaran pers Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada Rabu (12/7/2023).

Selain memberi pendampingan, pihaknya juga menjamin siswa tersebut nyaman dan bisa menjalankan aktivitas seperti biasa sesuai kapasitasnya sebagai peserta didik, tanpa intervensi dari pihak manapun.

Adapun status Kepala SMKN 1 Sale tersebut sudah dibebastugaskan dan ditarik ke cabang Disdikbud Wilayah III Jawa Tengah.

Adapun Cabang Disdikbud Wilayah III Jawa Tengah berada di Jalan Panglima Sudirman 3A, Kabupaten Pati.

Adapun jabatan Kepala SMKN 1 Sale dilaksanakan oleh pelaksana harian.

Posisi kepala SMKN 1 Sale dilaksanakan oleh pelaksana harian.

Dari pemeriksaan yang dilakukan Disdikbud Jateng, pungutan atau infak pembangunan musala itu dilakukan pada tahun 2022.

Dari total 534 siswa, 460 di antaranya sudah membayar.

Ada juga 44 siswa yang tidak membayar karena tergolong tidak mampu.

Selanjutnya, 30 siswa tidak membayar dengan pertimbangan sudah tahun keempat.

“Sampai saat ini dana yang terkumpul Rp 130 juta dan telah digunakan pada 2022 untuk pembangunan musala,” tambah Uswatun.

Ia menambahkan, pembangunan musala saat ini sudah mencapai 40 persen dan berharap kejadian di Rembang jadi pelajaran dan tidak terulang di tempat lain.

“Makanya kita ambil tindakan tegas, jadi kita langsung gunakan pelaksana harian (Plh, red), kita langsung tarik dulu, kita pindah dulu,” tambah Uswatun.

Pengakuan Kasek

Menanggapi hal tersebut, Widodo yang per 12 Juli 2023 dibebastugaskan dari jabatannya sebagai kepala sekolah mengaku sudah berkoordinasi dengan komite sekolah dan para wali murid.

“Itu sebagian dari wali murid itu sudah ikhlas, kalau disuruh mengembalikan. Mereka tidak mau menerima. ‘kalau dikembalikan ya saya tolak’ wali murid bilange seperti itu,” ucap dia saat dihubungi, Rabu (12/7/2023).

Terkait inisiatifnya membangun mushala di sekolahan dengan uang iuran dari para wali murid, Widodo mengaku mendapatkan respons positif dari para tokoh masyarakat.

“Banyak tokoh masyarakat termasuk kiai mendukung saya terkait inisiatif membangun Mushala, karena sifatnya keagamaan untuk ibadah, dan ini nanti juga mungkin selalu didukung, termasuk semua komite,” kata dia.

Bahkan, pria yang belasan tahun berprofesi sebagai guru tersebut mengaku rekan-rekan seprofesinya juga mendukung upayanya tersebut.

“Banyak yang mendukung saya termasuk teman-teman se-provinsi Jawa Tengah banyak yang mendukung saya, cuman untuk bersuara itu takut mas. Bahkan banyak sekolah yang menarik iuran jutaan lebih itu juga enggak masalah, cuman kemarin juga mungkin harinya saya,” terang dia.

Menurutnya, banyak iuran serupa yang terjadi di beberapa sekolahan.

Sehingga lambat-laun hal tersebut kemungkinan akan terungkap secara sendirinya.

“Nah itu kan muncul di postingan TikTok-nya Pak Ganjar ya, mungkin enggak ada intern guru atau kepala sekolah, itu kan muncul malah dari siswa, kan lebih valid, termasuk MAN MTs itu puluhan juta bunyinya untuk sumbangan gedung. Kalau saya pribadi siap menerima cuman ini efeknya kan ke kebijakan ya,” jelas dia.

sumber: TribunJatim.com

 

Polres Rembang, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi, Kabupaten rembang, Pemkab Rembang, PolisiNgajiPolisiNyantri, SeduluranSaklawase, Polres Sukoharjo, Polda Jateng, Jateng, Polres Humbahas, AKBP Hary Ardianto, Polda Sumut, Polres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, Polda Kalteng