Berita  

Naik Lagi, Harga Telur Ayam di Semarang Tembus Rp 31.000 per Kilogram

Avatar photo

SEMARANG, Jateng – Harga telur ayam di Kota Semarang kembali menanjak. Pantauan di pasar tradisional, harga ayam kini tembus Rp 31.000 per kilogram.

Hal itu di antaranya diucap Siti, pedagang sembako di Pasar Bulu Semarang. Menurut Siti, harga telur ayam mengalami kenaikan per Minggu (25/6/2023).

Awalnya, kata dia, harga telur stabil tinggi di angka Rp 30.000 per kilogram. Namun, hari ini harga telur menjadi Rp 31.000 per kilogram.

“Naiknya Rp 1.000 untuk harga ecer per kilogram.”

“Kalau per peti, kenaikannya Rp 10.000,” kata Siti, Minggu (25/6/2023).

Menurut Siti, harga telur ayam memang mengalami kenaikan yang cukup fluktuatif sejak momentum Syawal. Normalnya, kata dia, harga telur di kisaran Rp 27.000 hingga Rp 28.000 per kilogram.

Namun harga itu terus mengalami kenaikan hingga satu bulan lebih bertahan tinggi. Siti mengatakan, kenaikan harga telur saat ini turut berpengaruh terhadap penjualan di tokonya.

“Biasanya orang tanya harga terlebih dahulu.”

“Kalau naik, tidak jadi beli.”

“Mereka ke toko lain cari yang harganya belum naik.”

“Kalau harga turun, baru beli,” ujar siti.

Kenaikan harga telur juga diungkap Aliya, pedagang di Pasar Bulu Semarang. Menurut dia, harga jual telur ayam saat ini Rp 31.000 per kilogram.

“Naiknya sejak hari ini.”

“Kemarin harganya masih Rp 30.000 per kilogram,” sebutnya, Minggu (25/6/2023).

Senada disebutkan Mardiyah, pedagang di Pasar Karangayu Semarang. Menurut dia, kenaikan harga telur ayam ini sudah terjadi sejak Sabtu (24/6/2023).

“Naiknya Rp 1.000.”

“Sekarang harga jualnya Rp 30.000 hingga Rp 31.000 per kilogram,” kata Mardiyah.

Harga Ayam Potong Bertahan Tinggi

Selain harga telur, harga ayam potong juga masih bertahan tinggi. Hal itu di antaranya diungkap Marina, pedagang di Pasar Bulu Semarang. Menurut Marina, harga ayam tak bergerak setelah melonjak tembus Rp 40.000 per kilogram.

“Harga ayam naik sejak Lebaran, belum turun sampai sekarang,” kata Marina.

Marina lebih lanjut mengatakan, tingginya harga ini turut memberikan pengaruh terhadap penjualan di lapaknya. Dia menyebut terjadi penurunan penjualan hingga 50 persen.

“Pembelinya berkurang, awalnya yang beli 5 kilogram jadi 2,5 kilogram,” ujarnya.

Begitu pula diakui Suminten, pedagang lain di Pasar Bulu Semarang.

Suminten mengatakan, tingginya harga ayam ini membuat pedagang bingung.

Sebab tak seperti biasanya, kata dia, tingginya harga ayam biasa terjadi saat-saat hari besar keagamaan saja.

“Ini momennya sedang tidak lebaran tapi harganya mahal.”

“(Tingginya harga ayam) jelas berpengaruh, pembeli jadi berkurang,” katanya.

sumber: TribunJateng.com

 

Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Polres Sukoharjo, Polres Rembang, Polda Jateng, Jateng, Polres Humbahas, AKBP Hary Ardianto, Polda Sumut, Polres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, Polda Kalteng, PolisiNgajiPolisiNyantri, SeduluranSaklawase