Modifikasi Air Gun jadi Senjata Api, Tukang Servis AC di Semarang Ditangkap Densus 88

Avatar photo

SEMARANG, Jateng – AR, 33, pria warga Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari Semarang diamankan anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror.

Penangkapan ini terkait hubungannya dengan Danangjaya Erbening (DE) 32, pegawai PT KAI yang diduga terlibat teroris pendukung jaringan ISIS.

AR diduga sebagai modifikator senjata api milik DE. Senjata air gun tersebut dimodifikasi menjadi senjata api di rumah AR di Jalan Cinde Utara, Jomblang. Sehari-hari AR bekerja sebagai tukang servis AC.

Sementara, D, isteri AR, mengakui suaminya dibawa anggota Densus 88 ketika berada di dalam rumah pada Rabu (16/8) sekitar pukul 08.30 WIB.

Sejumlah perkakas kerja suaminya juga turut dibawa. Hal ini membuatnya kaget dan tak menyangka atas aktifitas yang dilakukan suaminya.

“Ya kaget, banyak orang ke sini. Suami saya dibawa. Dari Polda Metro, ada 26 orang. Kemudian ada juga kardus yang dibawa di dalamnya pretelan-pretelan (air gun), mesin duduk, bor duduk, gerinda dan alat las,” kata D kepada Jawa Pos Radar Semarang Minggu (20/8).

Rumah AR sangat sederhana,berwarna putih. Namun, terkesan tertutup. Bagian depan tertutup rapat pagar besi warna hijau. Terlihat ada meja kerja yang digunakan sebagai tempat usaha makanan isteri AR.

D juga menjelaskan, suaminya biasanya bekerja seputar perbaikan mesin termasuk service AC dan juga elektronik. Kemudian ada perbaikan engsel dan bubut.

Terkait modifikasi senjata, D mengaku baru mengetahui sekitar satu bulan. Namun ia tak mengetahui secara pasti jumlah yang telah dimodifikasi.

“Tahunya ya baru sebulanan. Dia (AR) nggak sengaja pas bongkar, saya sempat marah-marah. Tapi karena saya hindari keributan sama suami. Tapi kemarin (sebelum ditangkap), saya benar-benar marah,” jelasnya.

Diakuinya juga, order terakhir yang diterima suaminya atas nama Danan yang kenal lewat e-commerce.

Namun ia tidak tahu soal upah dan perjanjian antara suaminya dan Danan. Bahkan ia terkejut ketika tahu Danan adalah terduga teroris.

“Enggak tahu kalau Danan itu terduga teroris. Awalnya saya sempat protes, saya mintanya supaya gedein usaha makanan,” tegasnya.

Sementara, Ketua RW setempat Hermawan Triono mengatakan, AR memang merupakan sosok tertutup di lingkungan. AR juga jarang mengikuti kegiatan di kampung tempat tinggalnya.

“Itu kita yang tidak tahu (pekerjaannya). Kalau eyangnya dulu pengusaha besar, asli sini,” imbuhnya.

sumber: radarsemarang

 

Jateng – AR, 33, pria warga Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari Semarang diamankan anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror.

Penangkapan ini terkait hubungannya dengan Danangjaya Erbening (DE) 32, pegawai PT KAI yang diduga terlibat teroris pendukung jaringan ISIS.

AR diduga sebagai modifikator senjata api milik DE. Senjata air gun tersebut dimodifikasi menjadi senjata api di rumah AR di Jalan Cinde Utara, Jomblang. Sehari-hari AR bekerja sebagai tukang servis AC.

Sementara, D, isteri AR, mengakui suaminya dibawa anggota Densus 88 ketika berada di dalam rumah pada Rabu (16/8) sekitar pukul 08.30 WIB.

Sejumlah perkakas kerja suaminya juga turut dibawa. Hal ini membuatnya kaget dan tak menyangka atas aktifitas yang dilakukan suaminya.

“Ya kaget, banyak orang ke sini. Suami saya dibawa. Dari Polda Metro, ada 26 orang. Kemudian ada juga kardus yang dibawa di dalamnya pretelan-pretelan (air gun), mesin duduk, bor duduk, gerinda dan alat las,” kata D kepada Jawa Pos Radar Semarang Minggu (20/8).

Rumah AR sangat sederhana,berwarna putih. Namun, terkesan tertutup. Bagian depan tertutup rapat pagar besi warna hijau. Terlihat ada meja kerja yang digunakan sebagai tempat usaha makanan isteri AR.

D juga menjelaskan, suaminya biasanya bekerja seputar perbaikan mesin termasuk service AC dan juga elektronik. Kemudian ada perbaikan engsel dan bubut.

Terkait modifikasi senjata, D mengaku baru mengetahui sekitar satu bulan. Namun ia tak mengetahui secara pasti jumlah yang telah dimodifikasi.

“Tahunya ya baru sebulanan. Dia (AR) nggak sengaja pas bongkar, saya sempat marah-marah. Tapi karena saya hindari keributan sama suami. Tapi kemarin (sebelum ditangkap), saya benar-benar marah,” jelasnya.

Diakuinya juga, order terakhir yang diterima suaminya atas nama Danan yang kenal lewat e-commerce.

Namun ia tidak tahu soal upah dan perjanjian antara suaminya dan Danan. Bahkan ia terkejut ketika tahu Danan adalah terduga teroris.

“Enggak tahu kalau Danan itu terduga teroris. Awalnya saya sempat protes, saya mintanya supaya gedein usaha makanan,” tegasnya.

Sementara, Ketua RW setempat Hermawan Triono mengatakan, AR memang merupakan sosok tertutup di lingkungan. AR juga jarang mengikuti kegiatan di kampung tempat tinggalnya.

“Itu kita yang tidak tahu (pekerjaannya). Kalau eyangnya dulu pengusaha besar, asli sini,” imbuhnya.

sumber: radarsemarang

 

Polda Jateng, Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfi, Kabidhumas Polda Jateng, Bidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, Polres Rembang, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi, Polres Pati, Kapolresta Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Polres Banjarnegara, Polrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Polres Sragen

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.