SEMARANG – Banjir di wilayah Semarang atas menjadi persoalan serius yang masih perlu ditangani.
Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan untuk menangani persoalan banjir di wilayah atas.
Seperti penataan tata ruang dan koordinasi dengan kabupaten tetangga.
“PR masih banyak yang harus diselesaikan,” ucapnya, Minggu (22/1/2023).
Ita, sapaannya, meminta data perumahan di Kota Semarang yang diduga melanggar aturan.
Hal ini dalam rangka mengatasi persoalan lingkungan.
Sebab, dia melihat cukup banyak bangunan-bangunan baru bermunculan di wilayah Semarang atas.
“Kami minta list dari Distaru Kota Semarang, paling lambat pekan depan.”
“Termasuk juga Satpol PP Kota Semarang yang sudah menginvestigasi.
“Pasti kami rapatkan semua.”
“Kalau sudah terjadi, apa yang harus dilakukan,” terang Ita.
Ita memaparkan, fenomena yang terjadi di lapangan kini banyak bermunculan penjualan kavling.
Berbeda dengan developer besar, para penjual kavling biasanya tidak mematuhi pemenuhan fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos).
Padahal, fasum dan fasos sangat penting di lingkungan perumahan.