SALATIGA – Pedagang Pasar Rejosari (Pasar Sapi) Salatiga kini memiliki paguyuban anyar’. Setelah melalui perjalanan panjang menanti ‘kehidupan’ baru.
Pedagang sempat menanti puluhan tahun untuk mendapatkan tempat yang nyaman paska kebakaran tahun 2008 silam membentuk paguyuban.
“Baru terbentuk bukan ini, belum lama ‘kok’. Ketuanya Om Wan Plastik, wajah lama,” kata seorang juru parkir di kawasan Pasar, Rabu (23/11).
Saat ditemui di kosnya, Om Wan pemilik nama lengkap Setiawan membenarkan adanya paguyuban baru bagi Pedagang Rejosari/ Sapi Salatiga.
“Setelah diresmikan dan pedagang lama yang direlokasi ke Pasar Andong kembali, total ada sekitar 130-an. Semuanya aktif saat ini,” kata Setiawan.
Pembentukan paguyuban baru bagi pedagang Pasar Rejosari Salatiga memang baru dilakukan bulan November atau sekitar lima bulan usai diresmikan.
Keberadaan Paguyuban Pasar Rejosari, diakuinya, sebagai upaya mempermudah koordinasi dengan Dinas Pasar Kota Salatiga.
Terpilihnya Setiawan kembali memimpin Kepengurusan Paguyuban Pasar Rejosari/ Sapi Salatiga bukan hal baru baginya. Sejak tahun 1986 atau Pasar Sapi ada telah ikut menjadi pengurus hingga adanya kontrak-kontrak sebelum renovasi yang menghabiskan anggaran miliar rupiah.
“Ya kalau ada apa-apa bisa ada yang diajak koordinasi. Sebenarnya, kalau dikatakan jadi pengurus saya sudah cukup lama sejak awal Pasar Rejosari ini ada tahun 86-an,” tandasnya.
Bagi Setiawan dan para pedagang Rejosari/ Sapi mengaku kini telah tenang berjualan dan tidak ada yang perlu diributkan kembali.
Dari pantau, Pasar Rejosari/ Sapi Salatiga lebih didominan pedagang yang menempati lapak tepatnya di bagian tengah bangunan yang disebut Blok B.