DEMAK – Beberapa waktu yang lalu kabar terjadinya bullying yang menimpa anak-anak sekolah di sekolah ramai dibicarakan di media elektronik dan media sosial. Hal ini sangat disayangkan bahwa anak-anak yang butuh kasih sayang dan pembinaan justru menjadi korban kekerasan dalam kasus bullying.
Bullying atau perundungan merupakan perlakuan tidak menyenangkan berupa ucapan atau tindakan kasar yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain (korban) yang dilakukan terus menerus dan kapan saja tanpa ada perlawanan dari korban. Perundungan berdampak negatif tidak hanya pada korban dan pelaku saja, tetapi juga orang yang melihatnya.
Guna mencegah perilaku bullying atau perundungan terhadap anak-anak sekolah, Kapolsek Wedung Iptu M.S. Muamar,SH dan Kanit Binmas Aipda Priyo Utomo, SH mensosialisasikan stop bullying di Madratsah Tsanawiyah Desa Berahanwetan Kecamatan Wedung Kabupaten Demak, Kamis 19 Januari 2022.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kapolsek Wedung Iptu M.S. Muamar, SH, Kepala Puskesmas Wedung 1 dr. Urip Suprihadi, M.Kes, Kepala Desa Berahanwetan Muarifin, Kepala Sekolah MI Al Ittihad, Kanit Binmas Aipda Priyo Utomo, SH, Bhabinkamtibmas Bripka Diecky B, SH, dan para siswa MTs Al Mabrur.
Edukasi ini penting disampaikan karena bullying bisa menyebabkan korban mengalami rasa takut dan trauma berkepanjangan.
” Traumatik atas tindakan bullying bisa diderita korban dalam jangka waktu lama. Hal ini bisa berdampak psikologis membentuk pribadi yang tertutup dan pendendam”, ujar Kapolsek Wedung Iptu Muamar, SH.
Oleh karena itu para guru harus berperan sebagai orang yang membimbing, memberi nasehat dan membina para siswa sehingga dapat meminimalisir terjadinya bullying di sekolah.
