Kronologi Penemuan Bayi Merah di Banyuwangi, Dimasukan ke Tas Ransel

Avatar photo

Banyuwangi – Sesosok bayi laki-laki yang masih hidup ditemukan warga Dusun Gepuro, Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi ransel tas ransel. Lalu bagaimana nasib bayi yang diduga dibuang orang tuanya sesaat setelah dilahirkan itu?

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi Henik Setyorini mengatakan bayi yang belum punya nama ini ditangani dan dirawat oleh pihaknya.

“Bayi dalam kondisi sehat saat ini petugas kami sedang melakukan asesmen di RSUD Blambangan,” kata Henik, Sabtu (18/5/2024).

Menurut Henik, di rumah sakit tersebut, bayi tersebut kini masih dalam perawatan. Henik menyebut bayi malang tersebut berbobot 3,3 kg dan panjang 50,1 cm.

Henik menambahkan, pihaknya saat ini juga berkomunikasi dengan UPT. Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita Sidoarjo. Koordinasi ini untuk menentukan nasib anak ini ke depannya.

“Kita berkoordinasi dengan UPT PPSA Sidoarjo. Kalau sudah dipastikan sehat nanti ada serah terima untuk penanganan lebih lanjut,” terangnya.

Sebelumnya, sesosok bayi laki-laki ditemukan pasangan pasutri Zaidi (62) dan Istianah (52) pada Sabtu (18/5) sekitar pukul 03.30 WIB. Saat ditemukan, bayi tersebut berada di dalam ransel dalam kondisi berlumuran darah dan tali pusar yang masih melekat.

Bayi ini diduga sengaja dibuang orang tuanya tak lama setelah dilahirkan. Pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan guna mengungkap pembuang si bayi.

Pasangan suami istri Zaidi (62) dan Istianah (52) di Dusun Gepuro, Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi dikagetkan dengan suara tangisan bayi di depan rumahnya pada Sabtu (18/5/2024) subuh.

Setelah dicek, ternyata seorang bayi laki-laki yang dibuang oleh orang tidak bertanggung jawab.

Bayi laki-laki yang masih berlumuran darah tersebut ditaruh di dalam tas ransel.

Bayi itu dibuang tanpa mengenakan baju sehelelai pun.

Tali pusar bayi juga masih menempel di tubuhnya. Tas juga berisi daun dan rumput.

Sang pemilik rumah kemudian membersihkan badan bayi. Ia juga turut mengazani bayi malang tersebut.

Setelahnya, keluarga pemilik rumah melaporkan penemuan bayi ke warga lain.

Informasi pun diteruskan ke kepolisian dan petugas medis.

Saat ini bayi malang tersebut sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Kasus pembuangan bayi ini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian.

Dikutip dari Surya.co.id, anak pasangan Zaidi (62) dan Istianah (52), Rizka menceritakan kronologi penemuan bayi di depan rumahnya itu.

Awalnya, ayah dan ibunya mendengar suara kucing yang berisik dalam durasi lama sekitar pukul 03.30 WIB.

Saat itu, anggota keluarga sudah bangun untuk bersiap salat subuh.

Karena kucing tak berhenti mengeong, pemilik rumah menuju dapur untuk mengeceknya.

“Saat itu sekitar setengah empat pagi,” kata Rizka, anak pemilik rumah.

Kucing yang terus mengeong tersebut kemudian diusir oleh pemilik rumah.

Namun tak lama berselang, tiba-tiba dari arah depan rumah terdengar suara tangisan bayi.

Hal itu membuat para penghuni rumah kaget.

Sebab selama ini tak ada bayi yang biasa menangis di lingkungan tersebut.

Setelah dicari, suara bayi itu berasal dari dalam tas ransel yang tergeletak.

Pemilik rumah kemudian memberanikan diri untuk membuka tas itu.

Alangkah kagetnya mereka melihat sesosok bayi ada di dalam tas.

“Kondisinya tanpa sehelai baju,” katanya.

Bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki. Tubuhnya masih berlumur darah.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Rogojampi Iptu Tatang Suhardi menjelaskan, bayi telah dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

“Pemeriksaan bayi oleh petugas medis, kondisinya sehat dan normal,” katanya.

Saat ini, polisi tengah memburu identitas pembuang bagi.

Dugaan kuat, bayi dibuang oleh orang tuanya yang tak bertanggung jawab.

sumber : TribunJogja.com

 

Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Kabupaten Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Blambangan, Polda Jatim, Jawa Timur, Jatim, Polres Banyuwangi, Resta Banyuwangi