Berita  

Kronologi Bentrokan Warga Penolak PLTP Dieng 2 di Banjarnegara dengan Pekerja PT Geo Dipa Saat Audiensi

Avatar photo

 Banjarnegara – Pertemuan antara warga desa yang menolak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng unit 2 bersama PJ Bupati Banjarnegara dan PT Geo Dipa Energi di Balai Desa Karangtengah Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara berakhir ricuh, Senin 24 Oktober 2022. Tercatat ada sekitar lima warga desa penolak PLTP mendapatkan tindakan kekerasan berupa pemukulan, tendangan dan dilempari kursi oleh para pekerja PT Geo Dipa Energi.

Pertemuan ini merupakan inisiatif PJ Bupati Banjarnegara untuk mencari solusi konflik antara warga penolak PLTP dengan PT Geo Dipa.

Amar, warga Desa Karangtengah menceritakan  pada awalnya pertemuan tersebut berjalan normal, tetapi saat warga memasang poster penolakan dan warga Desa Bakal datang, tiba-tiba ada sekelompok orang langsung menyerang warga Desa Bakal.

Akibat tindakan ini, lima warga Desa Bakal yang menolak PLTP Dieng 2 terluka. Mereka yang terluka antara lain Dafiqul Fariq. Fariq mengaku dikeroyok, ditonjok di mata kanan, dan diinjak-injak.

Kedua Agesa Ijlal Setyawan. Ia juga mengaku ditonjok hingga lebam di mata kiri). Ketiga Slamet Noviyanto. Ia  ditonjok di mata kiri dan mulut sampai gigi patah.

Keempat Ahmad Ngafif. Ia  ditonjok bagian dada. Kelima Ahmad Arin yang terkena lemparan kursi dan dahi kanan lebam setelah dipukul orang hingga kulit di dahi mengelupas.

Warga Desa Bakal Datang karena Terdampak PLTP

Warga yang hadir berasal dari dua desa, yaitu Desa Karangtengah dan Desa Bakal.
Namun setelah acara tersebut dibuka, tiba-tiba pekerja PT Geo Dipa mengusir warga Bakal.

Mereka mengusir warga Bakal karena dianggap tidak diperkenankan hadir pada pertemuan tersebut. Sementara warga Bakal datang ke pertemuan ini karena ingin menyampaikan penolakan pembangunan PLTP.

Menurut Dafiq, pemuda Desa Bakal, warga Desa Bakal berhak untuk mengikuti pertemuan dengan pihak PT Geo Dipa karena Desa Bakal juga  terdampak pembangunan PLTP.

Dafiq merupakan warga yang terkena pukulan serta pengeroyokan dari pekerja PT Geo Dipa dan orang yang tidak dikenal identitasnya.

Setelah bentrokan ini, Pj Bupati Banjarnegara menghentikan pertemuan dengan warga. Sementara Pj Bupati Banjarnegara, PT Geodipa, dan pekerjanya tetap melanjutkan pertemuan secara tertutup di dalam Balai Desa Karangtengah.

Warga yang terkena pukulan langsung menjalani visum di Puskesmas Batur. Hasil visum akan digunakan sebagai bahan pelaporan ke Polsek Batur.