REMBANG – Kondisi Sofi masih lemah. Pemuda 23 tahun itu terluka parah akibat bacokan pedang para begal pada Jumat petang (6/1). Saat korban masih dirawat di RSUD Bangil hingga Senin (9/1), ada yang tega memunculkan kabar bohong (hoaks). Katanya, pelaku sudah tertangkap.
”Kabar di media sosial bahwa pelakunya tertangkap itu tidak benar,” tegas Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Farouk Ashadi Haiti didampingi KBO Satreskrim Polres Pasuruan Iptu Sunarti.
Dia memastikan anggota polres masih mendalami jati diri pelaku serta memburu mereka. Sejauh ini, belum ada tersangka begal sadis tersebut yang tertangkap. Dugaan sementara, pelaku merupakan penjahat pemain lama. Itu bisa dilihat dari modus aksi begal yang mereka lakukan.
”Mungkin pelakunya orang-orang lama. Yang jelas masih kami dalami,” paparnya.
Diberitakan sebelumnya, Sofi menjadi korban begal di tepi jalan perempatan Rembang. Aksi itu berlangsung Jumat (6/1) petang. Kondisi jalan masih ramai. Banyak pengendara lalu lalang. Namun, para pelaku ternyata berani beraksi.
Saat itu, korban Sofi disebut-sebut hendak janjian COD barang dengan seseorang. Ketika menunggu di perempatan Rembang, kawanan begal datang. Mereka menyerang. Membacok korban dengan membabi buta. Kondisi Sofi sampai koma. Kepala, tangan, dan anggota tubuh lainnya dibacok dengan pedang. Korban ambruk. Dibiarkan terkapar di jalan.
Saat itulah, para pelaku membawa kabur Honda Beat putih milik Sofi. Padahal, kata Kepala Desa Krengi, Kecamatan Rembang, Parisi, warganya itu tergolong orang tidak mampu. Demi membeli motor bekas saja, dia harus menabung lama. Sampai uang terkumpul Rp 13 juta, barulah dia beli motor untuk bekerja.
”Kok malah dibegal,” ungkap Parisi Jumat lalu.
